Abstract:
Dalam dunia bisnis, persaingan terjadi sangat erat dan cepat antar perusahaan di bidang industri apapun. Hal itu menuntut pihak perusahaan untuk terus mengembangkan produk yang berkualitas guna dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dan mencapai tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan, terutama aktivitas pembelian dan pengelolaan persediaan dimana sering terjadi kecurangan dan potensi kecurangan. Maka itu, untuk mengatasi kecurangan diperlukan pengendalian internal yang baik.
Pengendalian internal merupakan sistem yang dirancang untuk mengawasi kinerja karyawan serta mengarahkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan. Pengendalian internal dapat diterapkan pada semua divisi perusahaan. Setiap divisi memiliki tanggung jawab yang sudah ditentukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar aktivitas operasional dapat berjalan dengan lancar. Untuk mewujudkan pengendalian internal yang baik, maka perlu dilakukan pemeriksaan operasional agar kinerja perusahaan menjadi lebih efektif, efisien, dan ekonomis.
Penelitian ini dilakukan pada PT Trita Musi Prasada yang berlokasi di kabupaten Banyuasin. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data yang menjelaskan karakteristik dari sesuatu secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian tersebut memiliki dua jenis sumber data, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh melalui buku mengenai aktivitas pembelian dan pengelolaan persediaan serta data perusahaan. Setelah semua data diperoleh, data diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data secara kualitatif.
Aktivitas pembelian yang rutin dilakukan PT Trita Musi Prasada adalah pembelian bahan baku. Aktivitas pengelolaan persediaan yang dilakukan PT Trita Musi Prasada adalah penerimaan bahan baku dari pemasok, pengiriman bahan baku ke divisi produksi untuk proses produksi, penerimaan barang jadi dari divisi produksi, dan pengeluaran barang dari gudang untuk dikirimkan ke pelanggan. Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan pada PT Trita Musi Prasada, terdapat lima temuan yang terdapat pada aktivitas pembelian dan pengelolaan persediaan. Temuan pertama adalah terdapat pemisahan fungsi yang tidak baik pada aktivitas pembelian bahan baku. Temuan kedua adalah tidak dilakukan retur atas bahan baku yang kualitasnya tidak sesuai dengan yang dipesan. Temuan ketiga adalah tercantumnya harga barang pada form Permintaan Bahan Baku. Temuan keempat adalah penyusunan barang di gudang tidak sesuai dengan tanggal kadaluarsa. Temuan kelima adalah dokumen yang dibuat perusahaan kurang lengkap untuk dijadikan sebagai dasar pencatatan dan salah satu alat pengendalian. Oleh karena itu, penulis memberikan rekomendasi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada aktivitas pembelian dan pengelolaan persediaan PT Trita Musi Prasada yaitu dengan melakukan pemisahan fungsi yang memadai pada semua aktivitas terutama aktivitas pembelian, melakukan pengecekkan kualitas bahan baku yang dikirimkan oleh supplier dengan sampling, perusahaan sebaiknya menghilangkan harga barang pada Form Permintaan Bahan Baku untuk menghindari risiko terjadinya pencurian barang, perusahaan sebaiknya melakukan penyusunan barang sesuai dengan tanggal kadaluarsa barang, perusahaan sebaiknya menambah dan memperbaiki dokumen agar dapat menjadi alat pengendalian seperti Purchase Order, Supplier List, Receiving Report, Purchase Return, Disbursement Voucher, Bukti Bayar, dan Purchase Requisition. Dengan melakukan pemeriksaan operasional, diharapkan aktivitas operasional khususnya pada aktivitas pembelian dan pengelolaan persediaan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.