Abstract:
CV. MBP dikategorikan sebagai perusahaan dagang karena CV. MBP membeli barang dagangnya dari supplier lalu menjualnya kembali ke pelanggan tanpa mengubah bentuk atau fungsinya. Aktivitas yang penting dalam CV. MBP merupakan aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang, karena CV. MBP menyimpan barang dagang dengan jumlah yang besar sehingga memiliki nilai yang signifikan bagi CV. MBP. Namun masalah yang dihadapi CV. MBP adalah sering mengalami keterlambatan pengiriman persediaan karena sering mengalami kekurangan persediaan barang dagang, sehingga penelitian ini ditujukan untuk memahami proses pengelolaan persediaan barang CV. MBP, kelemahan – kelemahan pada proses pengelolaan persediaan yang menghambat waktu pengiriman, dan peran pemeriksaan operasional pada pengelolaan persediaan CV. MBP.
Sebagai perusahaan dagang, CV. MBP perlu melakukan perhatian yang lebih pada proses pembelian dan pengelolaan persediaan barang dagangnya. CV. MBP perlu menetapkan reorder point untuk melakukan pemesanan kembali saat persediaan barang dagang di gudang sudah mencapai titik tertentu. Selain itu, CV. MBP perlu menetapkan safety stock agar memiliki cadangan persediaan barang dagang di gudang. Dengan menerapkan metode pengelolaan persediaan maka CV. MBP dapat meningkatkan ketepatan waktu pengiriman. Oleh karena itu, pemeriksaan operasional perlu dilakukan pada aktivitas pengelolaan persediaan barang dagang. Tahap pemeriksaan operasional dimulai dari planning phase, work program phase, field work phase, development of findings and recommendations phase, dan reporting. Dengan melakukan 5 tahap pemeriksaan operasional tersebut, maka permasalahan pada proses pengelolaan persediaan barang dagang dapat teridentifikasi sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat dan diharapkan dapat meningkatkan ketepatan waktu pengiriman.
Penelitian yang dilakukan pada aktivitas pengelolaan persediaan CV. MBP menggunakan metode hypothetico-deductive method dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data pengelolaan persediaan dan data jumlah persediaan beserta harga jual dan harga belinya untuk dilakukan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan. Terdapat tujuh langkah hypothetico-deductive method dalam melakukan penelitian ilmiah, dimulai dari menentukan broad problem area, mengidentifikasi problem statement, mengembangkan hipotesis, menentukan pengukuran, melakukan pengumpulan data, melakukan analisis data, dan melakukan interpretasi data. Objek pada penelitian ini adalah pemeriksaan operasional pada proses pengelolaan persediaan barang dagang dalam meningkatkan ketepatan waktu pengiriman pada CV. MBP
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kelemahan pada pengelolaan persediaan barang dagang CV. MBP yang menyebabkan keterlambatan pada waktu pengiriman. Kelemahan pada pengelolaan persediaan barang CV. MBP berupa metode pembelian perusahaan yang belum memadai dan pengelolaan persediaan yang kurang memadai. Hal ini menyebabkan kerugian stockout cost berupa kehilangan kesempatan dalam memperoleh penghasilan sebesar Rp. 823.829.055. Berikut adalah beberapa saran rekomendasi kepada perusahaan, yaitu CV. MBP sebaiknya melakukan perhitungan safety stock dan reorder point, bagian gudang sebaiknya membuat dokumen tertulis berupa purchase requisition, serta memeriksa kualitas persediaan secara menyeluruh baik saat penerimaan, pengeluaran, maupun stock opname.