Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam laporan keberlanjutan terhadap nilai perusahaan : studi kasus pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2016 - 2018

Abstract

Dunia usaha seringkali dipandang negatif karena hanya berorientasi pada keuntungan semata tanpa memperhatikan dampak dari kegiatan operasional yang telah dilakukan, terutama perusahaan pertambangan. Seiring dengan banyak terjadinya pemanfaatan sumber daya alam dan eksploitasi manusia yang tidak bertanggung jawab serta diikuti dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, maka tuntutan untuk melakukan pertanggungjawaban atas aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial juga semakin meningkat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan CSR pada nilai perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2016-2018. Pengungkapan CSR dalam laporan keberlanjutan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder dan selanjutnya dapat berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan yang pada akhirnya menentukan keberlangsungan perusahaan. Pengungkapan kegiatan CSR dapat dituangkan ke dalam laporan terpisah berupa laporan keberlanjutan. Pengungkapan CSR diukur dengan Sustainability Report Disclosure Index (SRDI) menggunakan kriteria GRI Standards, sedangkan nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Tobin’s Q. Penelitian ini merupakan causal study dengan menggunakan hypothetico-deductive method. Variabel independen pada penelitian ini adalah pengungkapan CSR dan variabel dependennya adalah nilai perusahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi kepustakaan pada data sekunder berupa harga saham penutupan, laporan keuangan, dan laporan berkelanjutan yang dipublikasikan melalui website Yahoo Finance, website Bursa Efek Indonesia, dan website masing-masing perusahaan. Dengan menggunakan metode purposive sampling, terdapat 7 perusahaan pertambangan yang memenuhi kriteria sampel penelitian, dan masing-masing sampel diteliti selama 2016-2018. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana menggunakan software IBM SPSS versi 25. Sebelum dilakukan uji hipotesis, penelitian ini melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang terdiri dari uji normalitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji multikolinearitas karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya berjumlah satu. Setelah itu, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, dan uji t. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) Pengungkapan CSR dalam laporan keberlanjutan pada 7 perusahaan pertambangan yang diteliti tergolong masih perlu ditingkatkan lagi karena rata-rata perusahaan-perusahaan tersebut hanya mengungkapkan 16-17 modul dari 33 modul yang terdapat pada GRI Standards, (2) Nilai perusahaan pada 7 perusahaan pertambangan yang diteliti pada periode 2017-2019 masih kurang baik karena rata-rata nilai perusahaannya hanya sebesar 0,86, dimana angka tersebut kurang dari 1, (3) pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Pengungkapan CSR yang luas akan berpengaruh pada nilai perusahaan, karena dengan pengungkapan CSR yang tinggi maka perusahaan akan memiliki citra yang baik dan membuat perusahaan dapat diterima oleh masyarakat sehingga akan berdampak pada naiknya nilai perusahaan tersebut. Persentase pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 32,8%, sementara sisanya sebesar 67,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.