Abstract:
Saat ini, industri kuliner khususnya restoran mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi. Hal tersebut terjadi karena masyarakat memiliki minat yang tinggi untuk melakukan kegiatan lain di restoran selain makan, seperti bekerja, berinteraksi dengan teman atau keluarga dan kegiatan lainnya. Hal tersebut membuat pelaku usaha yang bergelut di industri kuliner khususnya restoran harus berkembang dengan melakukan inovasi untuk dapat terus bersaing dan menghasilkan produk yang diinginkan oleh pelanggan. Kedai Keju-In Gasibu merupakan salah satu restoran di kota Bandung yang bergerak di industri kuliner dengan ciri khas keju yang diolah pada setiap produk yang ditawarkan. Untuk dapat bersaing dan menghasilkan produk yang diinginkan pelanggan, bauran pemasaran yang dilakukan oleh Kedai Keju-In Gasibu harus efektif.
Analisis faktor internal dan eksternal menggunakan analisis SWOT dilakukan untuk menerapkan strategi pemasaran. Pemeriksaan operasional kemudian dilaksanakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi area tertentu pada strategi bauran pemasaran Kedai Keju-In Gasibu yang dianggap membutuhkan perbaikan. Hal tersebut dilakukan agar strategi bauran pemasaran berjalan efektif dan dapat meningkatkan penjualan.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mendeskripsikan kejadian atau situasi untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan atau objektif serta memecahkan masalah dengan cara mencari data masalah yang diteliti sesuai prosedur penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dan studi literatur dengan memperoleh data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan pemeriksaan operasional, restoran memiliki kekuatan seperti olahan makanan yang terbuat dari keju mozzarella asli, kelemahan seperti papan nama yang menjorok ke dalam. Selain itu juga terdapat peluang seperti banyaknya layanan jasa pesan-antar online dan ancaman seperti banyak munculnya pesaing. Dari tujuh faktor bauran pemasaran, tiga diantaranya sudah dilaksanakan dengan efektif yaitu harga, partisipan dan proses. Sedangkan empat faktor lainnya yaitu produk, tempat, promosi dan layanan pelanggan belum dilaksanakan secara efektif. Dari segi produk, restoran terlalu berfokus kepada pembuatan makanan yang menggunakan keju menyebabkan tidak ada variasi keju untuk minuman, selain itu restoran sebaiknya membuat menu makanan dengan menggunakan bahan baku alternatif lain karena pelanggan yang tidak menyukai keju kesulitan memesan. Dari segi tempat, papan nama restoran menjorok ke dalam dan fasilitas yang ada tidak digunakan secara maksimal sehingga mengurangi minat masyarakat terhadap restoran. Dari segi promosi, restoran tidak menggunakan media promosi secara efektif dan divisi marketing sehingga promosi yang dilakukan tidak efektif. Dan dari segi layanan pelanggan, media untuk menyampaikan kritik dan saran tidak dipantau dengan baik. Selain itu layanan yang dimiliki restoran jarang diketahui oleh masyarakat. Pada akhir penelitian diberikan rekomendasi dan saran yang dapat menjadi pertimbangan restoran untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan penjualan.