Abstract:
Sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan seharihari.
Sampah menghasilkan bisa berupa wadah makanan, sedok dan garpu sekali pakai, sedotan plastik, botol plastik sekali pakai hingga kantong-kantong plastik yang biasa kita temui seharihari.
Plastik merupakan bahan yang tidak mudah untuk diurai oleh alam, butuh waktu ratusan
tahun lamanya. Fakta yang terjadi adalah Indonesia menjadi negara kedua dalam penyumbang sampah dilaut di dunia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program
pengurangan plastik sekali pakai berbasis komunitas di Kabupaten Badung. Teori yang
digunakan adalah teori community development dengan pendekatan Model self-help dari Gary Paul Green. Ia memiliki beberapa langkah-langkah dalam pelaksanaan program komunitas, yaitu (1) Planning (2) Action Planning (3) Maintaining Momentum (4) Monitoring dan Evaluation.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan mendeskripsikan data yang
diperoleh. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui : (1) wawancara dengan anggota komunitas, yaitu Refillmybottle di Kabupaten Badung (2) Studi dokumentasi, dengan menguji keabsahan data menggunakan konsep triangulasi sumber data.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunitas tidak melaksanaan program
pengurangan plastik sekali pakai yang sesuai dengan langkah pelaksanaan program komunitas dari Gary Paul Green. Komunitas Refillmybottle tidak melakukan evaluasi kinerja dengan tingkat keberhasilan yang sudah dicapai, tetapi apa yang sudah dilakukan oleh komunitas Refillmybottle memberikan dampak yang positif terhadap pengurangan plastik sekali pakai di Kabupaten Badung.