Abstract:
Pada era globalisasi yang semakin berkembang secara luas, semakin ketat pula persaingan bisnis di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi setiap perusahaan karena semakin banyak pesaing pada setiap sektor bisnis. Salah satu sektor bisnis ini yaitu sektor Food and Beverages, atau makanan dan minuman. Kota Bandung merupakan kota yang cukup besar dan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Oleh karena hal tersebut, banyak juga orang yang membuka restoran dan usaha sejenisnya di kota Bandung.
Secara umum, tujuan dari perusahaan atau pengusaha dalam berbisnis yaitu mencari laba optimal. Demi mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan maupun pengusaha perlu memiliki informasi atas bisnis yang mereka lakukan. Contoh dari informasi tersebut yaitu biaya dan laba bersih. Pada Se’i Sapi Malole Kopo, Bandung, pemilik usaha melakukan bentuk kerja sama bagi hasil dengan pemasok bahan baku utama perusahaan (pemilik utama). Pemilik usaha akan melakukan pembagian atas laba bersih yang diterima kepada pemilik utama dengan persentase yang telah ditentukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode descriptive study. Dan diperoleh dua jenis data yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer tersebut didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak yang terkait dengan perusahaan. Sedangkan data sekunder yang diterima merupakan informasi atas laporan keuangan yang menunjukkan perhitungan biaya dan laba bersih atas perusahaan yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu field study dan literature review. Pengolahan data dimulai dengan analisis atas perhitungan biaya dan laba bersih. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan kembali untuk biaya serta laba bersih yang akan terjadi apabila ada perubahan atas bentuk kerja sama.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa kedua alternatif yang dapat dipilih akan mendatangkan keuntungan secara finansial bagi pemilik usaha. Akan tetapi, pada usaha Se’i Sapi Malole Kopo, Bandung, ketergantungan terhadap pemasok sangat besar. Hal tersebut membuat pemilik usaha perlu mempertimbangkan faktor non-finansial (hubungan dengan pemasok) sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi, kedua alternatif yang tersedia dapat digunakan apabila pemilik usaha akan membuka cabang baru di luar Kopo, Bandung. Pemilik usaha dapat menggunakan perhitungan biaya yang telah dilakukan sebagai dasar untuk optimalisasi laba bersih yang akan diterima di masa yang akan datang.