Abstract:
Air adalah sumber kehidupan, oleh karena itu manusia membutuhkan air untuk keberlangsungan
hidupnya. Air digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk dikonsumsi. Oleh
sebab itu, Universitas Katolik Parayangan (UNPAR) menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan mahasiswa akan air minum. Dengan adanya water purifier, UNPAR menganjurkan
juga membawa botol minum untuk menjaga lingkungan dan menghemat pengeluaran mahasiswa.
Meskipun water purifier sudah tersedia, pengguna water purifier tidak mengetahui kualitas air
yang akan digunakan. Pengguna hanya dapat membandingkan kualitas air dari water purifier
dengan melihat air secara langsung dan merasakannya. Berdasarkan pengamatan air yang
berasal dari water purifier di UNPAR masih mengandung kotoran - kotoran kecil semacam
kerikil warna hitam, daun kecil, dan air yang berwarna kuning. Hal ini dapat membuat kualitas
air di water purifier tidak layak dan berakibat mahasiswa ragu untuk mengambil air dari sumber
tersebut. Keraguan mahasiswa untuk mengambil air dari water purifier UNPAR dikarenakan
mahasiswa tidak mengetahui kualitas air yang akan diminum. Untuk mengetahui kualitas suatu
air harus menggunakan bantuan alat untuk mengukur kualitas air seperti suhu, kekeruhan, dan
pH.
Pada skripsi ini dibangun solusi untuk mengetahui kualitas air yaitu dengan membangun
sebuah sistem untuk memantau kualitas air. Sistem pemantauan kualitas air yang dibangun
berbasis wireless sensor network secara real time. Keuntungan penggunaan wireless sensor
network pada sistem ini adalah bisa menggunakan microcontroller yang murah seperti Arduino
atau Raspberry. Selain itu, keuntungan dari wireless sensor network bisa mendapatkan hasil
kualitas air setiap saat dan secara real time. Dalam sistem pemantauan kualiats air terdapat
3 sistem yang dibangun yaitu sistem pada node sensor, sistem pada base station, dan sistem
pada website. Untuk komunikasi pada sistem node sensor dan base station menggunakan sebuah
radio frekuensi yaitu Xbee. Kelebihan dari penggunaan Xbee adalah hemat daya sehingga cocok
pada sistem pemantauan kualitas air yang berbasis wireless sensor network.
Keberhasilan sistem pemantauan kualitas air ini terlihat dari pengujian yang dilakukan
dengan cara memasukkan sensor pada air yang dipantau. Sensor yang digunakan untuk memantau
kualitas air berupa sensor suhu, kekeruhan, dan pH. Air yang digunakan untuk melakukan
pengujian menggunakan berbagai jenis air seperti air minum, air keran, kopi, teh, air yang
memiliki pH 7, dan air yang memiliki pH 4. Hal tersebut dilakukan untuk melihat hasil yang
bervariasi dari sensor serta bertujuan untuk mengkalibrasi sensor agar memperoleh hasil yang
mendekati tepat.