dc.description.abstract |
Kristal cair kolesterik memiliki sifat termo-optik saat dipanaskan pada rentang temperatur
tertentu. Sifat termo-optik tersebut dapat memberikan efek perubahan warna sesuai dengan
panjang gelombang cahaya tampak. Seiring bertambahnya temperatur saat dipanaskan, kristal
cair kolesterik juga memberikan perubahan pola. Pola tersebut membentuk cross sepanjang
garis pilinan dari kristal cair kolesterik. Salah satu aplikasi dari kristal cair kolesterik yang dijual
secara komersil adalah Thermochromic Liquid Crystal. Perubahan pola dari Thermochromic
Liquid Crystal dapat dianalisis di bawah mikroskop polarisator. Analisis pola tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis tekstur citra dengan metode ekstraksi ciri orde dua.
Metode tersebut didasarkan pada probabilitas hubungan ketetanggaan antara dua piksel pada
jarak dan orientasi sudut tertentu yang lebih dikenal sebagai Gray Level Co-occurrence Matrix
(GLCM). Dalam ekstraksi ciri orde dua terdapat 4 komponen yang dapat dianalisis antara lain:
energi, kontras, korelasi, dan homogenitas.
Pada tugas akhir ini dirancang untuk mengetahui hubungan perubahan pola terhadap
variasi temperatur dan ketebalan sampel berdasarkan analisis tekstur dari molekul Thermochromic
Liquid Crystal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mikroskop polarisator yang
arah polarisasinya dipasang tegak lurus (90 ). Kemudian, citra yang didapat diubah terlebih
dahulu menjadi citra HSV dan dianalisis dengan menggunakan ekstraksi ciri orde dua. Kemudian,
nilai per komponen dari hasil ekstraksi ciri orde dua akan diplot terhadap temperatur. Sehingga
didapatkan bahwa hubungan perubahan pola terhadap variasi temperatur dan ketebalan sampel
akan mempengaruhi hasil perhitungan pada komponen ekstraksi ciri orde dua. |
en_US |