Abstract:
Kromisme adalah istilah yang digunakan untuk perubahan zat warna. Bahan yang dapat
mengalami proses kromisme dikenal sebagai bahan kromik. Sedangkan bahan termokromik
merupakan suatu bahan yang dapat mengalami perubahan warna akibat perubahan temperatur.
Mempelajari bahan termokromik leucodye, terutama tentang transisi warna, dapat membantu
dalam memahami lebih baik tentang perilaku tinta termokromik leucodye pada berbagai temperatur.
Termokromik leucodye memiliki sifat reversible dan dapat diaplikasikan dalam berbagai
material, salah satunya bahan tekstil. Pada penelitian ini akan dipelajari bagaimana pengaruh
penambahan bahan termokromik pada bahan tekstil terhadap efek warna yang dihasilkan pada
temperatur aktifnya, serta pengolahan citra sederhana untuk menentukan temperatur transisi.
Pengolahan citra sederhana yang digunakan yaitu RGB dan HSV, dimana masing-masing komponen
akan menunjukkan perubahan terhadap peningkatan temperatur. Pengolahan citra RGB
memperoleh grafik yang menunjukkan nilai komponen yang dominan saat temperatur transisi
pada citra, sedangkan pengolahan citra HSV memperoleh grafik yang menunjukkan temperatur
transisi bahan termokromik. Temperatur transisi merupakan keadaan saat bahan termokromik
berubah warna saat mencapai temperatur tersebut, dimana komposit dari bahan termokromik
yang awalnya padat berubah menjadi cair karena peningkatan temperatur sehingga cincin lakton
tertutup dan bahan termokromik berubah menjadi tidak berwarna.