Abstract:
Pembakaran fossil .fUel yang dihasilkan dari proses produksi industrial
mengakibatkan fenomena ~loba/ warminK yaitu rneningkatnya suhu bumi yang berdampak
negatif bagi lingkungan dan masyarakat. [ndustri semen dinyatakan sebagai salah satu
kontributor besar penyumbang emisi C02 yaitu sebanyak 8% di dunia, yang juga merupakan
material utama untuk memproduksi beton (CathamHouse:, 2018). Bentuk
pertanggungjawaban secara sosial dan proses produksi yang rnemperhatikan lingkungan
yang disebut sebagai Corporate Social Responsibility ( SR) (Martinez B & D, 2006). Hasil
dari pelaporan keberlanjutan yang dilakukan perusahaan dapat dituangkan dalam
Sustainability Report (SR). Maka, diperlukan analisa pengungkapan topik material dinilai
dari GRJ Sustainability Topics for Sectors dan SASB Materiality Map For Construction
Materials pada industri semen.
Berbagai organisasi di dunia telah menerbitkan pedoman dan standar untuk praktik
ini. Salah satunya yaitu organisasi Global Reporling /nilialiw: (GRJ) yang menertbit.kan GJU
Sustainability Topics j(>r Sectors dan Sustainabi/ily Accounling Standarcl'l Board (SASB)
yang menerbitkan SASB Materiality Map jbr onstJ'IICiicm Materials. Pada pelaporan
keberlanjutan, telah terjadi spesifikasi pedoman dan standar berdasarkan sektor dilakukan
oleh GR:J dalan1 pedoman GRI Sustainability Topics }or 'ector. dan SASB dalam SASB 1
Materiality Map. Keduanya memiliki tujuru1 yang sama yaitu mempersempit pandangan ~
pemangku kepentingan agar mernpermudah proses pengambilan keputusan tetapi memi I i ki [
perbedaan dalam hal perhitungan biaya dan keuangan dari pengungkapan topik yang
tercantum dalam SASBMaterialityMap.
Penelitian ini disusun berdasarkan pendekatan kualitatif yaitu merupakan proses
menjaring infom1asi dan kondisi yang sebenamya dalam kehidupan suatu objek yang
dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah baik dari sudut pandang teoritis maupun
praktis (Nawawi, 1995 ). Objek penelitia.n yang digunakan yaitu topik material yang tertera
dalam laporan berkelanjutan yang diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak dalam industn
sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018 yaitu Indonesia
(Persero) Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT
Wijaya Karya Beton Tbk, dan PT Waskita Beton Precast Tbk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa industri bahan konstruksi kebanyakan
membahas mengenai isu lingkungan, serta jumlah pengungkapan topik cenderung lebih
banyak memenuhi SASB Materiality Map daripada GRI Topicsjbr 'onstmclion Marerials,
tetapi tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya
GRI dan SASB sudah membuat pedoman/standar yang sesuai dengan industri bahan
konstruksi, tetapi GRI masih mencantumkan beberapa topik yang ditujukan untuk pemangku
kepentingan selain investor.