Abstract:
Tulisan ini bermaksud menggali pengalaman BMP Indonesia yang terpaksa meninggalkan anak-anak mereka di Indonesia, yang secara berkelanjutan terlibat dalam proses membangun konstruksi alternatif dari 'menjadi ibu', yang sangat berbeda dengan ideologi kebanyakan masyarakat Indonesia. Dalam situasi tersebut, tulisan ini menyoroti relasi BMP Indonesia sebagai ibu dengan anak-anak perempuan mereka yang secara sosial dan politik telah melewati berbagai batas bidang kehidupan, dari tingkat terkecil hingga terbesar. Kedua belah pihak secara aktif membangun strategi 'menjadii ibu' yang paling sesuai dengan konteks kehidupan yang mereka miliki. Pengalaman-pengalaman yang dituangkan dalam tulisan ini adalah pengalaman yang penuh dengan keberanian sekaligus penuh dengan pengorbanan. Nilai-nilai di dalam komunitas juga sangat mempengaruhi hubungan anak perempuan dan ibu yang kadang dapat menimbulkan kebingungan, konflik hingga hilangnya suara perempuan dan anak-anak. Menjadi ibu'jarak jauh' atau long distance mothering dan berbagi peran dengan perempuan lain di dalam keluarga atau shared mothering, merupakan cara yang ditempuh oleh ibu untuk menjalin relasi dengan anak perempuan anak mereka sebagai bagian dari pengalaman hidup mereka sebagai BMP. Tulisan ini menggali kisah anak perempuan dan ibu di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang terlibat dalam wawancara mendalam dengan menggunakan pendekatan studi feminis yang dilaksanakan oleh penulis secara langsung dan partisipatif.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional dan Call Paper "Anak, Perempuan dan Perubahan Sosial" Dies Natalis FISIP UNSOED ke-32. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto, 21 November 2016. p. 15-28.