dc.description.abstract |
Pada sambungan balok-balok profil I, sering kali bagian sayap atas pada balok anak dicoak dengan
tujuan untuk mempertahankan elevasi sisi atas yang sama. Balok yang dicoak akan mengalami
reduksi kekuatan lokal pada bagian coakan. Kekuatan lokal akan dibatasi oleh adanya tekuk lokal
badan pada bagian coakan. Untuk mempermudah analisis, kekuatan lokal dapat dihitung menjadi
reaksi ultimit pada ujung balok. Pada studi ini dilakukan analisis numerik pada beberapa balok I
tercoak tunggal dengan menggunakan metode elemen hingga untuk memperoleh beban kritis,
reaksi ultimit, dan perilaku tekuk balok I tercoak tunggal. Hasil analisis numerik digunakan untuk
memverifikasi hasil studi eksperimental Yam et al. (2003) dan persamaan Manual AISC Edisi 15
Tahun 2017. Hasil verifikasi terhadap studi eksperimental memiliki perbedaan 1,43%-7,01% untuk
beban kritis dan 1,18%-4,62% untuk reaksi ultimit. Pada verifikasi terhadap Manual AISC Edisi
15, saat rasio panjang coakan terhadap tinggi balok (c/d) bernilai 0,862 dan 1,0; hasil Manual
AISC Edisi 15 konservatif dengan perbedaan 9,84%-24,87%, namun memadai untuk kebutuhan
desain. Pada saat rasio c/d bernilai 0,5; hasil Manual AISC Edisi 15 tidak konservatif dengan
perbedaan 19,47%-24,63%. Studi ini menghasilkan sebuah faktor koreksi yang dapat diterapkan
pada hasil reaksi ultimit Manual AISC Edisi 15 untuk memperoleh reaksi ultimit yang sebenarnya
yang diperoleh dari analisis numerik. Faktor koreksi tersebut didapat dari sebuah persamaan
regresi yang sudah memperhitungkan adanya pengaruh rasio panjang coakan terhadap tinggi balok
(c/d) dan pengaruh rasio kedalaman coakan terhadap tinggi balok (dc/d). Koefisien determinasi
(R2) pada persamaan regresi yang menggunakan dua variabel tersebut bernilai 94,22%. |
en_US |