Abstract:
Pada tanggal 31 Desember 2019 terjadi bencana alam tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bencana longsoran disebabkan karena material di daerah lereng yang terkena hujan intensitas rendah secara terus menerus dari tanggal 17-25 Desember 2019, 26 Desember 2019 dan 31 Desember 2019. Selain itu terdapat kebocoran pada saluran irigasi yang membuat peningkatan kadar air dalam tanah meningkat. Longsoran di Desa Sirnaresmi, Sukabumi ini adalah longsoran dengan tipe aliran yang membawa material lumpur (mudflow). Parameter tanah dan parameter reologi tanah diambil dari penelitian sebelumnya dengan sampel yang berada di daerah deposisi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui mengenai sensitivitas dari longsoran ketika bentuk dan nilai hidrograf yang divariasikan. Untuk mengetahui sensitivitas dari longsoran, dilakukan analisis mengenai ketebalan dan kecepatan pada area longsoran dengan berbagai variasi. Simulasi akan dilakukan sebanyak 12 kali, dengan variasi hidrograf dan parameter reologi. Berdasarkan nilai Indeks Kecairan terdapat tiga skenario, yaitu 0.83; 0.99; 1.22. Dari tiga nilai Indeks Kecairan maka akan didapatkan tiga variasi dari parameter reologi. Berdasarkan nilai hidrograf, dilakukan empat variasi nilai debit maksimum, yaitu 0.5Q, Q, 1.5Q, 2Q. Dimana nilai debit maksimum (Q) sebesar 2424.06 m3/s. Analisis longsoran menggunakan program Flo-2D untuk melakukan 12 variasi simulasi. Pada hubungan hidrograf terhadap ketebalan dan kecepatan saat debit maksimum mengalami peningkatan. Pada hubungan hidrograf terhadap waktu longsoran dan jarak transportasi saat debit maksimum mengalami penurunan. Pada hubungan hidrograf terhadap luas area terdampak mengalami peningkatan dari 0.5Q sampai 1.5Q.