Abstract:
Tingginya kecepatan kendaraan bermotor menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketidaknyamanan dan bahaya keselamatan bagi pedestrian. Pembatasan kecepatan merupakan salah satu cara agar keberadaan kendaraan bermotor tidak menimbulkan ketidaknyamanan dan bahaya keselamatan bagi pedestrian. Konsep Zona 30 sudah banyak digunakan di negara-negara maju dimana pedestrian dapat berbagi jalan dengan kendaraan bermotor dengan kecepatan dibawah 30 km/jam. Dalam menerapkan Zona 30 dibutuhkan penggunaan traffic calming, salah satunya chicane. Pada prinsipnya, chicane menyebabkan kendaraan memperlambat kecepatannya dengan memaksa kendaraan untuk berganti lajur. Chicane dapat dipasang secara seri dengan harapan kecepatan kendaraan semakin berkurang. Keberadaan chicane juga memiliki dampak negatifnya. Pemasangan chicane dapat menyebabkan antrean kendaraan bermotor karena harus berbagi lajur dengan kendaraan dari arah yang berlawanan. Pada penelitian ini, terdapat tiga variasi pemasangan chicane yang digunakan yaitu chicane tunggal, seri dengan jarak 15 m dan seri dengan jarak 30 m. Chicane seri dengan jarak 15 m, berdasarkan percobaan, paling efektif dalam menurunkan kecepatan kendaraan, khususnya sepeda motor walaupun belum bisa menurunkan hingga batas 30 km/jam dalam periode yang panjang. Namun, pengunaan chicane kurang efektif pada kawasan UNPAR karena menyebabkan antrean yang panjang pada jam puncak. Jumlah chicane yang ideal untuk mewujudukan Zona 30 di kawasan UNPAR adalah 5 buah, dua di Jl. Menjangan, satu di Jl. Ciloa, dan dua di Jl. Bukit Jarian.