Abstract:
Beton dan mortar adalah material yang paling sering digunakan dalam dunia konstruksi. Penggunaan beton atau mortar yang menggunakan bahan alami dapat merusak lingkungan, serta ketersediaannya makin menipis seiring meningkatnya penggunaan beton atau mortar. Pada penelitian ini, digunakan agregat halus yang diolah dari limbah Lumpur Sidoarjo. Dan mortar semen diberi busa agar memperingan beratnya. Pengaruh variasi gradasi agregat halus berbahan dasar Lumpur Sidoarjo dan penambahan komposisi busa terhadap kekuatan tekan mortar diteliti. Uji kuat tekan mortar busa dengan benda uji berbentuk kubus yang memiliki ukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm dilakukan menggunakan CTM (Compression Testing Machine). Dengan jumlah total benda uji sebanyak 108 buah mortar busa dengan 4 macam variasi gradasi dan 3 komposisi komposisi busa. Pada komposisi volume busa 30% dan 50% di uji pada umur 7 dan 28 hari. Sedangkan pada komposisi volume busa 40% di uji pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari dengan masing-masing 3 buah benda uji untuk setiap umur pengujiannya. Dari hasil pengujian diperoleh kuat tekan karakteristik mortar busa gradasi 1 sampai dengan gradasi 4 dengan komposisi volume busa 30% sebesar 43,26 MPa, 40,49 MPa, 40,36 MPa, 40,46 MPa. Pada komposisi volume busa 40% sebesar 42,19 MPa, 50,26 MPa, 57,78 MPa, 62,09 MPa. Pada komposisi volume busa 50% sebesar 38,46 MPa, 41,90 MPa, 45,84 MPa, 37,23 MPa. Hasil dari analisis pengujian kuat tekan mortar busa diperoleh bahwa kuat tekan mortar busa dipengaruhi oleh variasi gradasi dan komposisi busa. Kuat tekan optimal mortar busa akibat pengaruh variasi gradasi 1 sampai dengan gradasi 4 terdapat pada komposisi volume busa 30%, 40%, 40%, dan 40%. Sedangkan semua kuat tekan optimal mortar busa akibat pengaruh komposisi volume busa 30%, 40%, dan 50% terdapat pada gradasi 4.