Abstract:
Industri konstruksi telah lama mencatat angka kecelakaan kerja tertinggi di antara semua sektor industri di seluruh dunia. Data yang didapat menunjukan penyebab tertinggi dari kematian di sektor konstruksi adalah jatuh dari ketinggian. Kecelakaan kerja yang terjadi akan menyebabkan kerugian yang signifikan pada waktu dan biaya proyek konstruksi. Perencanaan dan pengawasan yang tidak tepat, serta komunikasi yang tidak memadai diidentifikasi sebagai faktor utama yang berkontribusi pada sebagian besar kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi. Teknologi BIM dapat digunakan sebagai titik awal untuk perencanaan keselamatan dan sarana komunikasi yang lebih baik. Melihat hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi 4D BIM pada perencanaan K3 terkait bahaya jatuh dari ketinggan pada pekerjaan struktur di suatu proyek konstruksi. Analisis lokasi yang memiliki potensi bahaya jatuh dari ketinggian dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan perencanaan K3. Metode yang digunakan dalam perencanaan K3 pada penelitian ini adalah pemodelan 4D menggunakan software berbasis BIM. Dari hasil penelitian ini didapati bahwa pekerjaan struktur kolom, balok, pelat, dan rangka atap memiliki potensi bahaya jatuh dari ketinggian. Hasil lain dari penelitian ini adalah rencana K3 pada setiap tahapan pekerjaan struktur yang disajikan dalam bentuk foto, video, dan file .nwf. Perkiraan biaya yang dihasilkan melalui pemodelan 4D untuk sistem K3 akibat bahaya jatuh dari ketinggian adalah sebesar Rp. 148.902.600.