Abstract:
Aspek keberlanjutan dalam suatu proyek konstruksi menjadi hal yang harus diperhatikan dewasa ini karena dampaknya yang baik bagi lingkungan sekitar. Aspek ini bisa diwujudkan dengan menerapkan kaidah-kaidah green building. Green building sebagai upaya suatu proyek konstruksi yang memperhatikan efisiensi penggunaan energi, dampak proyek konstruksi pada lingkungan sekitar, dan keberlanjutan siklus hidup proyek konstruksi Perwujudan green building di Indonesia dinilai oleh parameter Green Building Council Indonesia (GBCI). Building information modeling (BIM) sebagai suatu sistem yang mampu menunjang suatu proyek konstruksi selama siklus hidupnya mampu menganalisis perwujudan green building. Studi kasus dilakukan pada Gedung PPAG UNPAR untuk melihat penerapan parameter GBCI khususnya poin Energy Efficiency and Conservation dengan memanfaatkan BIM. Perangkat lunak BIM yang digunakan adalah Autodesk Revit dan Autodesk Green Building Studio. Hasil yang didapat adalah bahwa poin-poin parameter GBCI yang bersifat kuantitatif bisa dimodelkan dan dianalisis dengan BIM. Poin-poin lain yang bersifat kualitatif dan administratif harus dinilai secara langsung dengan observasi lapangan. BIM juga mampu memberikan alternatif desain dan pemanfaatan energi terbarukan untuk menambah poin pada penilaian parameter GBCI yang bersifat kuantitatif.