dc.description.abstract |
Saat ini konsumsi minuman kopi di Indonesia mulai menjadi pola hidup masyarakat. Menurut direktur edukasi ekonomi kreatif Indonesia, setiap tahun konsumsi kopi meningkat kurang lebih 7% dan pada tahun 2018 konsumsi kopi di Indonesia mencapai 314 ton. Hal tersebut membuat banyak bisnis makanan & minuman berfokus pada kopi bermunculan, salah satunya adalah kedai kopi Diskusi Senja. Kedai kopi Diskusi Senja berdiri sejak Februari 2019, namun bisnis tersebut tidak berjalan dengan lancar lantaran penjualan yang sulit mencapai target hingga hari ini. Oleh karena itu, kedai kopi Diskusi Senja harus segera melakukan perbaikan untuk meningkatkan niat beli konsumen terhadap kedai kopinya, agar kedai kopi Diskusi Senja dapat terus bersaing dengan kompetitornya.
Studi literatur bertujuan mencari faktor penentu niat beli, dan model penelitian dengan 8 buah variabel laten dan 7 buah hipotesis. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan kuesioner dan pengumpulan data. Sebanyak 236 data diolah dengan metode PLS-SEM untuk mengevaluasi model pengukuran dan struktural. Hasil evaluasi model pengukuran menyatakan model valid dan reliabel, sedangkan hasil evaluasi model struktural menyatakan 4 dari 7 hipotesis diterima secara signifikan.
Dari pengolahan data dihasilkan kesimpulan, terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi niat beli konsumen pada kedai kopi dengan signifikan yaitu, kualitas minuman, suasana, reliabilitas, dan empati. Dari hasil pengolahan tersebut dihasilkan 16 usulan perbaikan untuk meningkatkan niat beli pada kedai kopi Diskusi Senja. Usulan mencakup pemberdayaan SDM, pemanfaatan konten media sosial, desain interior, pemasok, dan penambahan fitur. |
en_US |