Studi perbandingan gedung dengan iregularitas horizontal menggunakan base isolation dan tanpa base isolation

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjong, Lidya Fransisca
dc.contributor.author Arifin, Marcellino
dc.date.accessioned 2020-05-11T04:32:03Z
dc.date.available 2020-05-11T04:32:03Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39453
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10863
dc.description 6543 - FTS en_US
dc.description.abstract Jumlah penduduk yang terus bertambah menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk, salah satunya yaitu rumah tinggal ataupun bangunan dengan fungsi lainnya. Adanya keterbatasan lahan mengakibatkan pembangunan gedung bertingkat semakin berkembang. Dalam mendesain, tentunya suatu gedung harus mampu menahan beban lateral akibat gempa. Dewasa ini, dilakukan suatu pendekatan untuk mengurangi gaya lateral dengan menggunakan base isolation. Prinsipnya adalah memisahkan struktur bangunan dengan tanah sehingga ketika gempa terjadi, tanah akan tetap mengalami pergerakan tetapi struktur bangunan akan tetap mempertahankan posisinya. Pada skripsi ini, dilakukan analisis perbandingan gedung yang menggunakan base isolation (khususnya lead rubber bearing) dan fixed base. Berdasarkan analisis respons spektrum, penggunaan base isolation dapat mereduksi gaya geser dasar pada gedung sebesar 29.47% pada arah x dan 29.19% pada arah y, tetapi menyebabkan gedung menjadi lebih fleksibel pada arah horizontal sehingga gedung memiliki periode dan perpindahan lantai yang lebih besar. Kekakuan horizontal dan kekakuan vertikal yang dimiliki base isolation tidak mampu menahan momen pada dasar gedung sehingga terjadi distribusi momen ke tingkat diatasnya dan meningkatkan kebutuhan tulangan longitudinal balok induk sebesar 3.2%. Berbeda halnya dengan kolom , penggunaan base isolation meningatkan kekuatan kolom sehingga dimensi dapat diperkecil dan kebutuhan tulangan longitudinal berkurang masing-masing sebesar 25% dan 24.52% pada lantai 1-5 dan 28.57% dan 25% pada lantai 6-10. Dalam analisis riwayat waktu digunakan tiga rekaman gempa yaitu El Centro, Denpasar dan Flores. Berdasarkan analisis riwayat waktu, penggunaan base isolation meningkatkan kekuatan elemen struktur sehingga tidak terjadi sendi plastis pada kolom. Selain itu, penggunaan base isolation meningkatkan tingkat kinerja struktur. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis riwayat waktu dengan rekaman gempa Flores, tingkat kinerja struktur pada gedung yang menggunakan base isolation adalah immediate occupancy, sedangkan gedung dengan fixed base memiliki tingkat kinerja struktur life safety. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Base Isolation en_US
dc.subject Lead Rubber Bearing en_US
dc.subject Analisis Respons Spektrum en_US
dc.subject Analisis Riwayat Waktu en_US
dc.title Studi perbandingan gedung dengan iregularitas horizontal menggunakan base isolation dan tanpa base isolation en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015410024
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420029101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account