Abstract:
Plastik banyak digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Umumnya, plastik dapat
dijumpai pada bahan kemasan industri makanan dan minuman maupun dalam bentuk kantong
plastik kresek. Pada tahun 2015, produksi plastik global mencapai 381 juta ton. Di Indonesia,
produksi plastik mencapai 4,68 juta ton pada tahun 2018. Peningkatan produksi plastik ini
berbanding lurus dengan sampah plastik yang dihasilkan. Sampah plastik menjadi salah satu
permasalahan dunia karena sifatnya yang sulit diurai. Salah satu solusi untuk memanfaatkan sampah
plastik adalah dengan menggunakannya sebagai campuran pada bahan konstruksi, seperti pengganti
agregat alam pada pembuatan beton. Contoh jenis plastik limbah yang dapat digunakan adalah
plastik limbah ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene). Plastik ini memiliki sifat yang kokoh dan
tahan banting sehingga cocok digunakan sebagai pengganti agregat alam dalam pembuatan beton.
Studi ini membuktikan bahwa plastik limbah ABS putih menurunkan kuat tekan dan berat isi beton.
Persentase plastik limbah ABS putih terhadap volume absolut agregat kasar adalah 20%, 40%, dan
60%. Persentase penurunan kuat tekan uji rata-rata (21 hari) untuk beton plastik ABS 20%, 40%,
dan 60% terhadap beton konvensional (65,75 MPa) masing-masing yaitu 22,23% (51,13 MPa),
49,90% (32,94 MPa), dan 45,61% (35,76 MPa). Pada umur 21 hari, beton konvensional memiliki
berat isi rata-rata sebesar 2392,44 kg/m3. Persentase penurunan berat isi rata-rata beton plastik ABS
20%, 40%, dan 60% berturut-turut adalah 4,74% (2279,04 kg/m3), 10,05% (2151,99 kg/m3), dan
16,71% (1992,61 kg/m3).