Abstract:
Wabah Ebola yang terjadi di Afrika Barat pada tahun 2014-2016 merupakan Wabah Ebola terburuk sepanjang sejarah. Berdasarkan data, total kasus Ebola pada tahun 2014-2016 mencapai lebih dari 28.000 kasus. Di Afrika Barat sendiri, Liberia menjadi negara dengan angka kematian tertinggi dibandingkan dengan negara lain, dimana angka kematian di Liberia mencapai 4.810 jiwa. Pemerintah Liberia pertama kali melaporkan adanya kasus Ebola di wilayahnya pada 30 maret 2014 dan organisasi internasional non-pemerintah, MSF, menjadi salah satu aktor yang cepat merespon laporan tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan “Apa upaya yang dilakukan MSF dalam menangani Wabah Ebola di Liberia pada tahun 2014-2016?”. Dalam penelitian ini, digunakan konsep human security sebagai konsep pendukung yang mendeskripsikan ancaman terhadap keselamatan manusia yang diakibatkan oleh isu kesehatan. Selain itu, digunakan konsep fungsi INGO dari Karns, Mingst & Stilles untuk mendeskripsikan upaya dari MSF.
Penelitian ini menemukan bahwa dalam upayanya menanggulangi Wabah Ebola di Liberia, MSF menggunakan panduan yang bernama strategi 6 pilar. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini melakukan penyelarasan antara konsep fungsi INGO Karns, Mingst & Stilles, 6 Pilar MSF serta aktivitas yang dilakukan MSF. Hasil penelitian menunjukan bahwa MSF dalam upayanya menangani Wabah Ebola di Liberia melakukan kesembilan fungsi INGO yang diutarakan Karns, Mingst & Stilles dan paling banyak melakukan fungsi pemerintahan disaat absen-nya otoritas negara. Fungsi tersebut dilakukan dalam berbagai aktivitas seperti mendirikan Ebola Treatment Centre dan Transit Centre untuk isolasi dan perawatan Ebola; melakukan perawatan pasien Ebola; Memberikan dukungan psikologis; clinical trial untuk perawatan Ebola; dan memberikan perawatan non-Ebola.