Abstract:
Kehamilan remaja didefinisikan sebagai kehamilan yang dialami oleh remaja perempuan dalam rentang usia 10-19 tahun. Kehamilan remaja mengancam hak remaja perempuan di Sierra Leone dengan menghilangkan peluang dalam hidup mereka. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Sierra Leone untuk mengatasi isu ini, namun belum terdapat perubahan yang signifikan. Hingga pada tahun 2013, Sierra Leone dinyatakan sebagai salah satu negara dengan tingkat kehamilan remaja tertinggi di dunia, dengan 38% remaja perempuan berusia 15 sampai 19 tahun telah hamil atau telah melahirkan setidaknya satu kali.
Dalam menangani kehamilan remaja ini, Pemerintah Sierra Leone memerlukan bantuan dari UNICEF. Sebagai organisasi internasional yang bergerak dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan anak, Pemerintah Sierra Leone menjadikan UNICEF sebagai pemangku kepentingan dalam strategi nasional yang dibuat untuk mengurangi kehamilan remaja pada tahun 2013 - 2015. Sehingga rumusan pertanyaan penelitian adalah “Apa upaya UNICEF menangani Kehamilan Remaja di Sierra Leone dalam National Strategy for The Reduction of Teenage Pregnancy 2013-2015?” Analisa dalam tulisan ini berangkat dari teori liberalisme institusional, konsep human security, dan fungsi organisasi internasional menurut Archer.
Dalam strategi nasional ini, UNICEF melakukan fungsi articulation and aggregation, socialization, information, dan operations. Melakukan sejumlah fungsi operasional dengan cara yang sama seperti pemerintah dan bertindak sebagai penyedia informasi, paling sering dilakukan oleh UNICEF dalam strategi nasional ini. Beberapa hambatan muncul, seperti wabah EVD, sistem pemerintahan dan hukum Sierra Leone yang belum memadai, serta perspektif masyarakat. Hingga strategi nasional ini selesai, target dalam strategi nasional ini belum berhasil untuk dicapai, namun terdapat perbaikan dan pengembangan pada berbagai fasilitas kesehatan dan menjamin perlindungan kepada remaja, serta telah dilakukan pemberdayaan kepada masyarakat Sierra Leone
