Abstract:
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan bahwa konflik yang dimulai tahun 2003 di Darfur telah disebabkan oleh berbagai faktor penyebab, dan bagaimana kebijakan sekuritisasi politik pemerintah Sudan atas ancaman kelompok pemberontak kemudian memiliki dampak terhadap keamanan masyarakat Darfur dan juga stabilitas regional sejak awal mula pecahnya konflik. Tulisan ini memiliki pertanyaan penelitian yang berbunyi “Bagaimana kebijakan sekuritisasi politik oleh pemerintah Sudan dalam konflik di Darfur telah berdampak pada keamanan masyarakat dan stabilitas regional?”, dan akan dianalisa dengan mengacu kepada kerangka teori Critical Security Studies dan Sekuritisasi, serta dilengkapi dengan konsep Human Security. Melalui metodologi penelitian kualitatif, dapat disimpulkan bahwa konflik yang terjadi di Darfur telah menimbulkan kekejaman besar terhadap masyarakat, melanggar hak asasi manusia dan mengancam aspek komunal dari keamanan manusia. Terjadinya serangan terhadap masyarakat oleh pihak kelompok paramilliter yang didukung pemerintah memberi resiko besar terhadap keamanan kehidupan manusia, dimana bukti-bukti sendiri menunjukkan bahwa pemerintah dan pasukan Sudan berpartisipasi secara langsung dalam serangan. Sudan sebagai negara yang seharusnya menjadi penjamin keamanan bagi rakyatnya, justru berbalik mengancam kehidupan masyarakat, merampas kebebasan rakyat dari rasa takut. Ancaman tidak hanya berada dalam lingkup internal Sudan, namun terus merambat hingga ke negara-negara sekitar, membuat konfigurasi konflik semakin kompleks dengan adanya keterlibatan aktor regional yang terkena dampak dari konflik ini.
