dc.description.abstract |
Industri busana menghasilkan 20 persen air limbah global dan 10 persen emisi karbon global sehingga merupakan merupakan salah satu industri yang menghasilkan polusi terbanyak di dunia. Negara sebagai pembuat dan penegak peraturan gagal dalam penegakan peraturan dan menyebabkan polusi semakin meluas. Karena itu, dibutuhkan sebuah norma internasional baru yang dapat diimplementasikan dengan pengawasan dari masyarakat internasional, bukan hanya negara. Oleh karena itu, Greenpeace berupaya untuk membuat sebuah norma internasional baru yaitu eliminasi bahan kimia berbahaya dalam proses produksi busana. Oleh karena itu, rumusan pertanyaan penelitian ini adalah, “Bagaimana upaya Greenpeace dalam kampanye Detox My Fashion di tahun 2011-2018 untuk membentuk norma internasional baru?” Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep norm life-cycle, terutama bagian norm emergence dan konsep transnational advocacy coalition.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kampanyenya Greenpeace telah menggunakan taktik information politics dengan menerbitkan berbagai laporan yang menjadi dasar informasi dalam melakukan kampanye; symbolic politics dengan melakukan berbagai aksi simbolik selama kampanye yang merupakan upaya untuk framing isu lebih lanjut; leverage politics dengan menargetkan berbagai perusahaan multinasional terkenal seperti Nike, Adidas, H&M, dan Inditex; dan accountability politics dengan menuntut perusahaan yang sudah berkomitmen untuk melaksanakan komitmennya. Selain itu, ditemukan perubahan perilaku dari perusahaan-perusahaan busana internasional yang menjadi lebih transparan dan berkomitmen untuk mengeliminasi berbagai bahan kimia berbahaya dalam proses produksi mereka. |
en_US |