Abstract:
Belt and Road Initiative (BRI) merupakan strategi Tiongkok yang
mengedepankan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia, Afrika, dan
Eropa melalui konektivitas antar benua. Namun, strategi ini dianggap sebagai
ancaman bagi India karena menggambarkan strategic encirclement terhadap
dirinya. Sehingga dalam penelitian ini, pertanyaan penelitian yang akan dijawab
oleh penulis adalah bagaimana India merespon strategi BRI Tiongkok tersebut.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menunjukkan respon India dalam bentuk
balancing dan bandwagoning. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode
pendekatan studi kasus. Untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian, penulis
menggunakan teori balance of power oleh Kenneth Waltz yang melihat
bagaimana perilaku balancing negara dalam merespon peningkatan kekuatan
negara lainnya di dalam sistem dunia yang multipolar dan penuh dengan
ketidakpastian, serta konsep bandwagoning oleh Stephen Walt yang melihat
bahwa negara akan memilih untuk bergabung dengan negara yang menjadi
sumber ancaman agar dapat mencegah ancaman terhadap dirinya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa India melakukan balancing secara internal dan eksternal
sebagai bentuk pertahanan dan untuk menjaga keamanan nasional negaranya.
Tidak hanya itu, India juga melakukan bandwagoning dengan Tiongkok untuk
mencapai kepentingan nasionalnya dan menangkal ancaman yang ditujukan
kepadanya.