Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan potensi sekuritisasi isu selama
krisis pengungsi Venezuela terjadi. Penelitian ini melihat potensi pemerintah
Kolombia dalam mengamankan masalah migrasi, khususnya dalam kurun waktu
tahun 2014-2018. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian
“apakah krisis pengungsi di Venezuela pada tahun 2014-2018 berpotensi
mendorong sekuritisasi isu oleh Pemerintah Kolombia?". Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, penulis menggunakan konsep Keamanan Non-Tradisional dan
teori sekuritisasi yang dikemukakan oleh Copenhagen School. Analisis pada
penelitian ini berpusat pada potensi sekuritisasi, dengan mengidentifikasi kriteria
dari seluruh indikator sekuritisasi yaitu; ancaman eksistensial, objek referensi, aktor
sekuritisasi, tindak tutur aktor sekuritisasi, respon audiens dan tindakan luar biasa.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang mengambil sumber data dari
dokumen-dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar kriteria dari
indikator sekuritisasi sudah terpenuhi. Namun, kriteria dari indikator 'extraordinary
measures' tidak terpenuhi. Kebijakan pemerintah Kolombia tidak merefleksikan
tindakan emergency yang dilakukan untuk menghadapi ancaman vital. Maka itu,
krisis pengungsi Venezuela dikatakan berpotensi mendorong sekuritisasi isu
dimasa yang akan datang. Namun, Pemerintah Kolombia memilih untuk tidak
melakukan sekuritisasi isu.