dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya upaya diplomasi publik Korea Selatan yang semakin aktif ke Vietnam, Singapura dan Indonesia, terutama setelah diperkenalkannya kebijakan luar negeri yang baru yaitu New Southern Policy (NSP). Berdasarkan kondisi tersebut, maka dibuatlah rumusan penelitian yaitu “Mengapa Korea Selatan melakukan diplomasi publik ke Vietnam, Singapura dan Indonesia?” Untuk menjawab menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis menggunakan teori diplomasi publik dari N.J. Cull, teori soft power dari Joseph S. Nye, apa yang dapat dicapai dalam diplomasi publik dari Alan Henrickson dan konsep kepentingan nasional dari Robert J. Art. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, Korea Selatan melakukan diplomasi publik ke Vietnam, Singapura dan Indonesia untuk mencapai consolidation dan enlargement. Consolidation (konsolidasi) yaitu memberikan pemahaman mengenai Korea Selatan ke masyarakat Vietnam, Singapura dan Indonesia dan enlargement (perluasan) yaitu mempromosikan kepentingan nasional dan norma. Hal ini semata-mata dilakukan untuk menjalankan satu kebijakan luar negeri Korea Selatan di bawah kepemimpinan Presiden Moon Jae-in yaitu New Southern Policy. Dalam kebijakan luar negeri tersebut mengandung kepentingan nasional Korea Selatan ke ASEAN dan India yang terdiri dari tiga poin penting yaitu community of people (komunitas masyarakat), community of prosperity (komunitas kesejahteraan) dan community of peace (komunitas perdamaian). |
en_US |