dc.description.abstract |
Krisis Migran Eropa yang terjadi pada 2014 menyebabkan banyaknya gelombang
orang masuk ke daratan Eropa. Krisis tersebut diakibatkan oleh Konflik Suriah dan
berdirinya ISIS di Irak dan Suriah. Sehingga migran yang kebanyakan berasal dari
negara Timur Tengah, seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan. Banyaknya migran
yang masuk ke Eropa menimbulkan reaksi dari Uni Eropa dan negara anggotanya.
Hungaria adalah salah satu negara yang memiliki cara yang berbeda dalam
menangani migran. Negara ini cenderung menutup diri dan menolak kedatangan
migran. Langkah Hungaria yang memiliki pendekatan yang berbeda dalam
menangani migran merupakan sebuah topik yang menarik untuk dikaji. Untuk
melakukan kajian yang komprehensif, penulis menggunakan Teori Sekuritisasi dari
Barry Buzan dkk. Pertanyaan penelitian yang penulis angkat adalah “Bagaimana
proses sekuritisasi pada sektor sosial di Hungaria untuk mengurangi
kedatangan migran pada saat Krisis Migran Eropa?”. Untuk menjawab
pertanyaan penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif dengan
memanfaatkan data sekunder dan teknik pencarian data studi pustaka. Berdasarkan
kajian yang telah penulis lakukan, terdapat tiga temuan. Proses sekuritisasi pada
sektor sosial di Hungaria meliputi Pertama, migran yang berasal dari Timur Tengah
yang berpindah karena konflik merupakan existential threats bagi Hungaria.
Karena jumlah yang masuk banyak dan perbedaan budaya antara migran dan
masyarakat setempat. Kedua, speech act untuk memberitahu tentang migran
sebagai ancaman dilakukan oleh Viktor Orban, sebagai Perdana Menteri Hungaria.
Dengan objek referensi masyararakat dan komunitas sosial di Hungaria dan migran
sebagai aktor yang memengaruhi dinamika sosial dan politik. Ketiga, emergency
responses dan justifikasi yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi migran
yaitu; mengontrol dan menguasai diskursus publik terkait migran, membangun
pagar kawat berduri dan transit zones di perbatasan dan amendemen beberapa
peraturan terkait migran, dan melakukan referendum kuota untuk menolak relokasi
migran dari Uni Eropa. |
en_US |