Abstract:
Penelitian ini membahas tentang kerjasama bilateral yang dilakukan Indonesia-Jepang hingga membentuk perjanjian IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) yang menyetujui pengurangan tarif impor hingga 0% secara bertahap dalam lima tahun sejak tahun pemberlakuan kepada produk Indonesia di Jepang. Bagi Indonesia, IJEPA diharapkan dapat mempermudah masuknya produk Indonesia ke pasar Jepang. Pada awalnya IJEPA diharapkan dapat memberikan keuntungan pada Indonesia,namun nyatanya beberapa produk ikan Indonesia masih dikenakkan tariff 3.5%.Terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang menyebabkan Jepang masih mengenakkan tariff sebesar 3.5% untuk beberapa produk perikanan Indonesia. Faktor internal tersebut adalah Jepang mengalami kelebihan stok ikan dan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan negara. Sedangkan Faktor eksternalnya adalah karena tertekannya sektor perikanan Jepang akibat semakin kompetitifnya sektor perikanan global dan juga akibat pemberian subsidi Pemerintah Indonesia pada sector perikanan. Maka dari itu, penelitian ini akan membahas Kebijakan Perdagangan Ekspor-Impor Jepang,Perkembangan Sektor perikanan Indonesia-Jepang,lalu perjanjian IJEPA itu sendiri dan akan diperlihatkan perbedaan tariff IJEPA dengan Tarif MFN , dan pada bab terakhir adalah pemabahasan tentang factor-faktor di balik kenaikkan tarif impor untuk produk Indonesia. Dengan didasarkan pada empat konsep yakni Liberalisme Ekonomi, Perdagangan Internasional, Kepentingan Nasional,Perdagangan Bilateral,, dan Proteksionsime.
