dc.contributor.advisor |
Kartasasmita, Giand |
|
dc.contributor.author |
Rusdianto, Nikolas Aditya |
|
dc.date.accessioned |
2020-05-05T08:45:11Z |
|
dc.date.available |
2020-05-05T08:45:11Z |
|
dc.date.issued |
2019 |
|
dc.identifier.other |
skp39365 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/10768 |
|
dc.description |
9192 - FISIP |
en_US |
dc.description.abstract |
Indonesia berperan aktif dalam isu perdamaian dunia melalui kebijakan luar negeri bebas aktif. Sikap dan kebijakan Indonesia berangkat dari amanat konstitusi untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, serta sikap anti penjajahan. Salah satu keterlibatan Indonesia yang aktif ditunjukkan melalui kebijakan luar negerinya adalah isu Palestina. Konflik di Palestina terjadi karena perebutan wilayah dengan Israel. Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia internasional, namun Palestina tetap mengalami okupasi oleh Israel, bahkan hingga terjadi krisis. Indonesia mengedepankan solusi dua negara serta konsisten memberikan dukungan dan bantuan kepada Palestina baik secara bilateral maupun melalui berbagai forum internasional. Indonesia sebenarnya tidak mendapatkan dampak secara langsung dari konflik di Palestina. Namun, isu Palestina mendapatkan perhatian khusus dalam kebijakan luar negeri Indonesia, melalui dukungan dan bantuan luar negeri.
Penelitian ini mengkaji mengapa Indonesia memilih untuk memberikan bantuan luar negeri kepada Palestina. Bantuan luar negeri Indonesia bersifat sebagai alat untuk melengkapi dan melaksanakan kebijakan luar negeri Indonesia. Maka dari itu, perlu untuk menilik motif yang mendasari pilihan kebijakan tersebut. Untuk menganalisis motif pemberian bantuan luar negeri, penelitian ini menggunakan kerangka bantuan luar negeri yang digunakan dengan memetakan pernyataan dan dokumen resmi negara Indonesia terkait pemberian bantuan luar negeri kepada Palestina. Melalui kerangka bantuan luar negeri, penelitian ini berargumen bahwa terdapat motif power/influence, motif wealth/economic self-interest, reputation/self-affirmation, obligation/duty dan humanitarianism. Selain itu, terdapat pula dinamika domestik Indonesia yang berupa tuntutan solidaritas dari masyarakat yang membentuk pilihan kebijakan bantuan luar negeri Indonesia. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Indonesia |
en_US |
dc.subject |
Palestina |
en_US |
dc.subject |
kerangka bantuan luar negeri |
en_US |
dc.subject |
motif bantuan luar negeri |
en_US |
dc.subject |
dinamika domestik |
en_US |
dc.title |
Bantuan luar negeri Indonesia untuk Palestina pada tahun 2008-2018 |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2016330029 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0430098002 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional |
|