Abstract:
Praktik kerja sama bilateral merupakan hal yang saat ini banyak dilakukan oleh negara-negara di dunia ini. Kamboja sebagai negara berkembang di Asia Tenggara memiliki permasalahan di sektor industri nya yang kurang berkembang. China dengan kebijakan luar negerinya BRI kemudian mengisi permasalah tersebut dengan melakukan investasi di Kamboja dalam bentuk Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville (ZEKS). Oleh karena itu, pertanyaan penelitian yang diambil adalah “Bagaimana Kerjasama China dan Kamboja dalam Pembangunan Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville?” Tujuan dari Dalam analisis, penulis mengacu pada 4 kerangka pemikiran pokok yaitu: Kerjasama Bilateral, Foreign Direct Investment, Kebijakan Luar Negeri (Ekonomi), dan Zona Ekonomi Khusus. Penelitian ini menemukan bahwa Implementasi Kebijakan Luar Negeri ekonomi China mengambil bentuk Foreign Direct Investment (FDI) di Kamboja dalam bentuk Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville. Selain itu, Kamboja sebagai negara berkembang sangat membuntuhkan peran dari FDI untuk mebangun negaranya. Terlebih FDI yang dilakukan oleh China ini berbentuk ZEK yang di mana sejalan dengan kebijakan domestik Kamboja yaitu Cambodia’s Industrial Development Policy (IDP) 2015 – 2025 yang berfokus untuk membenahi dan membangun perekonomian kamboja melalui sektor industrialisasi.