Peran Alliance of Small Island States (AOSIS) dalam memperjuangkan isu perubahan iklim di Kepulauan Pasifik pada Forum UNFCCC

Show simple item record

dc.contributor.advisor Munthe, Atom Ginting
dc.contributor.author Paramita, Petra Pradnja
dc.date.accessioned 2020-05-05T07:09:12Z
dc.date.available 2020-05-05T07:09:12Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39359
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10762
dc.description 9186 - FISIP en_US
dc.description.abstract Aktivitas manusia yang kian meningkat setiap tahun berdampak pada terjadinya fenomena percepatan perubahan iklim dibandingkan dengan dekade-dekade sebelumnya. Peningkatan suhu bumi kemudian mengarah pada ancaman bagi eksistensi manusia. Masalah muncul ketika tidak semua negara memiliki kapabilitas dalam menangani dampak perubahan iklim. Negara-negara kepulauan kecil atau small islands developing states (SIDS) menjadi kelompok yang mengalami ancaman terbesar karena secara geografis terdiri dari pulau-pulau kecil – yang semakin hari makin tenggelam, dan secara ekonomi berada di bawah garis kemiskinan. Dalam rangka meraih pengakuan dan perhatian dari komunitas internasional, SIDS membentuk sebuah aliansi bernama Alliance of Small States Islands (AOSIS) yang memainkan perannya dalam negosiasi iklim internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran AOSIS dalam memperjuangkan isu perubahan iklim di forum iklim internasional, salah satunya yaitu UNFCCC. Penulis menggunakan teori Neo-Liberal Institusionalisme dan konsep peran organisasi internasional untuk menganalisis peran AOSIS sejak pembentukannya hingga proses negosiasi yang dijalankan dalam forum internasional, sekaligus kontribusinya dalam pembentukan perjanjian-perjanjian iklim internasional, seperti UNFCCC, Protokol Kyoto, dan Perjanjian Paris. Selain itu, Green Politics digunakan untuk melihat isu perubahan iklim sebagai isu non-tradisional yang saat ini menjadi perhatian dunia sebagai determinan penting dalam sistem internasional dan kebijakan domestic negara. Hasil penelitian menemukan bahwa negara-negara SIDS berhasil meraih pengakuan dari komunitas internasional akan kerentanannya terhadap perubahan iklim. Namun, sebagai wilayah paling rentan dari yang lainnya, peran AOSIS bagi Kepulauan Pasifik masih belum cukup terealisasi. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject AOSIS en_US
dc.subject perubahan iklim en_US
dc.subject negara-negara kepulauan kecil dan berkembang en_US
dc.subject Kepulauan Pasifik en_US
dc.subject UNFCCC en_US
dc.title Peran Alliance of Small Island States (AOSIS) dalam memperjuangkan isu perubahan iklim di Kepulauan Pasifik pada Forum UNFCCC en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016330018
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account