Abstract:
Pada Februari 2016, DPRK melakukan uji coba nuklir keempat dan menimbulkan
ketakutan di seluruh wilayah. Republik Korea memilah cara-cara untuk dapat
membela diri dan ditawari THAAD oleh Amerika Serikat. Cina mengakui bahwa
THAAD memiliki radar di dalamnya yang mampu mendeteksi nuklir dan merasa
sangat tidak aman karenanya, bahkan memberikan pernyataan resmi tentang
ketidaksetujuan mereka terhadap hal itu. THAAD kemudian disetujui untuk
ditempatkan di RoK dan Cina sangat marah karena mereka memberikan sanksi
ekonomi kepada RoK dan akhirnya merusak hubungan mereka. Pertanyaan
sebenarnya adalah, mengapa Cina menyabotase hubungan mereka dengan Republik
Korea dengan adanya THAAD di Republik Korea? Jawabannya ada di dalam teori di
mana penulis menggunakan, security dilemma. Security Dilemma adalah situasi ketika
suatu negara merasa tidak aman dengan peningkatan keamanan atau pertahanan
negara lain, yang berfokus pada dua sub fokus seperti Dilemma of Interpretation dan
Dilemma of Response. Pada akhirnya, Cina merasa terlalu tidak aman mengenai
kemampuan radar THAAD dan khawatir akan menghalangi dengan kemampuan nuklir
Cina di kawasan tersebut, sehingga Cina memicu Republik Korea dengan memberi
mereka sanksi ekonomi untuk mengeluarkan THAAD dari tanah Republik Korea.