Abstract:
Al-Qaeda adalah kelompok teroris yang dipimpin oleh Osama bin Laden. Organisasi ini adalah dalang dibalik serangan 9/11, yaitu serangan teroris terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Osama bin Laden adalah otak di balik peristiwa 9/11 dan peristiwa ini memicu AS untuk memburu dan melumpuhkan Osama. Setelah pencarian selama 10 tahun, Osama ditangkap dan dibunuh di kediamannya pada 2 Mei 2011 di Pakistan. Setelah Osama berhasil dibunuh oleh AS, kepemimpinan Al-Qaeda digantikan oleh penasehat terdekatnya, Ayman Al-Zawahiri. Pada era kepemimpinan Al-Zawahiri, Al-Qaeda menghadapi berbagai tantangan seperti pendanaan, wilayah, dan personil. Selain itu, Al-Qaeda juga mendapat desakan dari AS. AS melakukan strategi kontraterorisme pada kelompok Al-Qaeda di Timur Tengah dan seluruh dunia. Setelah Osama dibunuh, aktivitas Al-Qaeda di dunia khususnya di ranah global menurun, dilihat dari jumlah aksi, area jangkauan, dan jumlah korban. Dengan demikian, apa faktor-faktor penyebab menurunnya aktivitas Al-Qaeda pasca kepemimpinan Osama bin Laden? Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan konsep pendekatan kontraterorisme dan model kontraterorisme. Pada akhirnya, diketahui bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan aktivitas Al-Qaeda menurun, yaitu kontraterorisme hard power approach dan soft approach. Pada hard power approach, ada penggunaan angkatan militer untuk mengalahkan terorisme, yaitu strategi AS melumpuhkan Osama bin Laden dan strategi Global War on Terror. Pada soft power approach, ada penggunaan instrumen diplomasi, ekonomi, dan intelijen, yaitu faktor pemutusan dukungan dana, pergantian pemimpin, perangkat hukum internasional, dan fakor kerjasama antar negara untuk memerangi teroris. Upaya-upaya kontraterorisme menyerang organisasi Al-Qaeda dari segala arah, membuat organisasi tersebut rentan terhadap serangan.
