Abstract:
Dengan redefinisi konsep pertahanan yang mengikutsertakan aspek kesejahteraan manusia, ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas Negara. Namun, Negara seperti Ethiopia hingga saat ini belum dapat mencapai ketahanan pangan nasional untuk warganya. FAO sebagai organisasi khusus makanan dan agrikultur menjadi relevan dalam membantu suatu pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan penelitian berupa, “Apa upaya FAO dalam menangani kerawanan pangan di Ethiopia dari 2016 hingga 2019?” Dibimbing oleh Country Programming Framework yang ditandatangan pada 2016, upaya FAO didasarkan oleh tiga prioritas area yang terdiri dari pertanian, peternakan dan perikanan, serta manajemen sumber daya alam. Dengan mengaplikasikan teori neoliberalisme dan ide complex interdependence teori tersebut, konsep organisasi internasional sebagai aktor dan konsep ketahanan pangan, dapat dianalisis bagaimana ekspansi isu pada kebijakan domestik memberikan FAO peluang untuk menangani tidak hanya aspek pertahanan, tapi juga aspek sosioekonomi pada kerawanan pangan. Lebih dari itu, channel of connection dalam bentuk relasi transnasional dan pencapaian collective goal memberi peluang bagi FAO untuk mempengaruhi pendekatan pemerintah terhadap kerawanan pangan dalam interaksi absolute gains. Upaya FAO menghasilkan pelaksanaan praktik pertanian berkelanjutan, peningkatan produksi dan produktivitas ternak, penilaian komprehensif terkait degradasi dan penyelesaian isu desertifikasi di Ethiopia. Secara keseluruhan, beberapa upaya FAO merupakan solusi terhadap penyebab kerawanan pangan di Ethiopia. Di sisi lain, beberapa upaya FAO juga menangani situasi kerawanan pangan Ethiopia di luar penyebab umum.