Abstract:
Sejak berakhirnya Perang Dunia Ke-2, globalisasi budaya hanya menunjuk kepada satu arah, yaitu Budaya Amerika dan Bahasa Inggris yang menyebabkan terjadinya sebuah budaya yang homogen. Namun, dengan kemunculan Media Baru seperti media sosial yaitu Twitter, muncul aktor yang mempengaruhi homogenitas budaya tersebut. Kemunculan BTS di Amerika Serikat serta merta menjadi momentum perubahan budaya menjadi lebih heterogen atau lebih beragam. Dalam menjawab pertanyaan penelitian, “Bagaimana Akun Twitter BTS Mendukung Penyebaran Budaya Korea Selatan di Amerika Serikat?”, peneliti melakukan analisis yang bertujuan untuk melihat bahwa Twitter dapat berkontribusi dalam memperluas heterogenitas budaya, khususnya di bidang industri musik dilihat dari perkembangan grup musik BTS di Amerika Serikat. Peneliti menggunakan beberapa konsep dan teori untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut. Beberapa konsep yang digunakan oleh penulis adalah konsep New Media, New Power Community dan Heterogenitas Budaya. Ada tiga aktor penting yang saling berinteraksi dalam New Power Community, yaitu Platform Owner, Super Participant, dan Participant. Penelitian ini menemukan bahwa pemanfaatan Twitter oleh BTS secara tidak langsung berdampak pada terbentuknya komunitas penggemar sebagai New Power Community yang dapat berinteraksi dan memunculkan budaya yang lebih beragam di Amerika Serikat. Kemunculan budaya yang beragam tersebut dapat dibuktikan dengan kepopularitasan BTS, yang merupakan grup musik dari Korea Selatan, di Amerika Serikat dan dengan terlihatnya pergeseran pola konsumsi musik Amerika Serikat yang mulai terbuka dengan budaya-budaya lain yaitu terhadap budaya Korea Selatan dan bahasa Korea.