Faktor idiosinkratik dalam kebijakan luar negeri Donald Trump terhadap program nuklir Iran

Abstract

Latar belakang dan kepribadian yang dimiliki oleh seorang pemimpin negara berperan terhadap proses pengambilan keputusan suatu negara. Donald Trump dikenal sebagai presiden yang berbeda dibanding dari Presiden Amerika Serikat lainnya. Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha, Trump memiliki kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan dan keuntungan bagi Amerika Serikat. Salah satu kebijakan yang dihasilkan oleh Donald Trump adalah keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action. Maka dari itu, penulis memiliki rumusan masalah, yaitu "Bagaimana peranan faktor idiosinkratik Donald Trump terhadap pengayaan nuklir yang dilakukan Iran? Analisa dalam menjawab pertanyaan penelitian menggunakan Teori Psikologi Politik, Faktor Idiosinkratik, dan Konsep Karakteristik Kepemimpinan oleh Johnson. Hasil penelitian ini menunjukan latar belakang Donald Trump sebagai seorang pengusaha berpengaruh terhadap cara pandang dan pola pikirnya sebagai seorang presiden. Selain itu juga, ketidakadaan pengetahuan dan pengalaman Trump dalam berpolitik, ditambah dengan rendahnya sensitivitas Trump terhadap lingkungannya, berpengaruh terhadap kebijakan yang dihasilkan pada masa pemerintahannya. Selain itu juga, adanya faktor idiosinkratik Donald Trump, seperti keyakinan Trump terhadap kemunduran mengenai kejayaan Amerika Serikat mempengaruhi kebijakannya untuk keluar dari Perjanjian JCPOA. Motif yang dimiliki Donald Trump untuk mendapatkan pengakuan dari sekitarnya juga menjadi salah satu faktor pendukung kebijakan dari Trump untuk keluar dari Perjanjian JCPOA.