Upaya Chiang Mai Initiative (CMI) dalam mengamankan likuiditas Korea Selatan pada krisis finansial global 2008

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dwikardana, Sapta
dc.contributor.author Samodra, Ignatius Yonatan
dc.date.accessioned 2020-04-23T07:17:06Z
dc.date.available 2020-04-23T07:17:06Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39283
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10684
dc.description 9141 - FISIP en_US
dc.description.abstract Pada tahun 2008, didapati bahwa Korea Selatan selaku salah satu negara anggota ASEAN Plus Three (APT) kembali mendapatkan dampak negatif yang cukup signifikan dari adanya serangan krisis finansial global terutama perihal kesulitan likuiditas. Pada periode ini, APT telah memiliki sebuah pengaturan likuiditas regional yang bernama Chiang Mai Initiative (CMI) guna mengamankan ketersediaan likuiditas negara anggota. Sebagai mekanisme pengaman keuangan regional, krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008 ini tentu dapat menjadi sebuah titik awal guna melihat “bagaimanakah upaya CMI untuk membantu Korea Selatan dalam menangani kesulitan likuiditas pada krisis finansial 2008?”. Dengan menggunakan paradima neo-liberalisme, teori regional baru, dan konsep kerja sama finansial regional, penelitian ini akan melihat peran dan tantangan yang dihadapi oleh CMI sebagai manifestasi kerja sama finansial regional APT. Sebagai pelengkap, melalui konsep krisis finansial, penelitian ini juga akan melihat dampak negatif yang diterima oleh Korea Selatan terkait serangan keuangan yang terjadi pada tahun 2008 ini. Dengan demikian, penelitian ini dapat melihat peran CMI sebagai mekanisme keuangan regional dalam membantu krisis likuiditas yang dihadapi oleh Korea Selatan dengan lebih lengkap. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagai mekanisme pengaman keuangan regional, rupanya upaya yang dilakukan oleh CMI belum cukup untuk mendukung perannya sebagai mekanisme pengaman keuangan regional dalam mengamankan likuiditas Korea Selatan. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanannya, CMI masih memiliki beberapa hambatan operasional. Tiga diantaranya adalah ketidakcocokan kapasitas dengan kebutuhan, minimnya komitmen, dan minimnya distribusi yang adil. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR
dc.subject ASEAN Plus Three (APT) en_US
dc.subject Chiang Mai initiative (CMI) en_US
dc.subject Krisis Likuiditas en_US
dc.subject Korea Selatan en_US
dc.title Upaya Chiang Mai Initiative (CMI) dalam mengamankan likuiditas Korea Selatan pada krisis finansial global 2008 en_US
dc.type Undergraduate Theses
dc.identifier.nim/npm NPM2016330164
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0423096101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account