Abstract:
Penelitian ini merupakan sebuah kontribusi terhadap penelitian-penelitian mengenai referendum Inggris pada tahun 2016 yang belum lama terjadi. Adanya referendum Inggris tahun 2016 akan berdampak ke berbagai aspek dan hubungan Inggris dengan berbagai negara, salah satunya adalah Tiongkok. Hubungan Inggris dan Tiongkok banyak bergerak di bidang ekonomi, terutama investasi dan perdagangan, ditunjukkan dengan adanya sebuah wadah khusus dialog ekonomi, yaitu UK-China Economic Financial Dialogue (EFD). Maka dari itu, pertanyaan penelitian untuk karya ilmiah ini adalah “bagaimana dampak referendum Inggris pada tahun 2016 terhadap investasi Tiongkok ke Inggris dalam sektor manufaktur dan finansial?” untuk melihat dampak langsung dari referendum Inggris tahun 2016 terhadap hubungan Ingris dan Tiongkok. Teori-teori yang akan digunakan utamanya ada tiga, yaitu teori interdependensi, kerja sama internasional, dan foreign direct investment. Berdasarkan data-data yang didapatkan, hubungan bilateral antara Inggris dan Tiongkok tidak terpengaruh oleh referendum Inggris tahun 2016 karena hubungan keduanya tetap erat, ditandai dengan tetap dilaksanakannya peresmian jalur kereta kargo Yiwu ke London dan tetap berlangsungnya EFD dengan agenda ekonomi yang tetap berlanjut. Sedangkan untuk sektor manufaktur dan finansial, menunjukkan respon positif setelah terjadinya referendum Inggris tahun 2016 melalui performa dari perusahaan-perusahaan Tiongkok yang bergerak di kedua sektor tersebut dan memiliki cabang di Inggris.
