Analisis kontestasi politik Amerika Selatan pasca gerakan reformasi Pink Tide : rivalitas politik Venezuela terhadap Brazil (2000-2018)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Harsawaskita, Adrianus
dc.contributor.author William, Joe
dc.date.accessioned 2020-04-23T06:16:42Z
dc.date.available 2020-04-23T06:16:42Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39280
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10681
dc.description 9138 - FISIP en_US
dc.description.abstract Kebangkitan Venezuela dan Brazil dalam era Reformasi Pink Tide menjadi kekuatan regional, turut serta menginspirasi mayoritas negara kawasan untuk merubah ideologinya menjadi neososialisme. Setelah sekian lama dalam rundungan perpecahan dan permasalahan ekonomi, penyatuan pemahaman kawasan secara kolektif menjadi tumpuan baru dalam integrasi kawasan dan harapan kemajuan layaknya kesatuan Uni Eropa. Pada awalnya, tercipta banyak kerjasama dalam hubungan bilateral yang hangat antar keduanya. Namun, keseluruhan fase menjadi distruptif dengan perubahan kebijakan yang Venezuela lakukan, tindakannya menjadi radikal-konfrontatif hingga memperlebar jurang polarisasi keduanya. Pada akhirnya, aliansinya tengah diambang kehancuran, dimusuhi mayoritas negara kawasan, hingga keadaan domestik yang terancam menjadi failed-states. Atas komplekstitas anomali yang terjadi, maka penelitian kualitatif ini memperoleh beberapa temuan, yang pertama bahwa radikalisasi Venezuela diartikulasikan dari ketakutannya akan trauma masa lalu menjadi sebuah doktrin fundamental yang militan, bernama Bolivarianisme. Kedua, doktrin ini pada awalannya bersifat lunak (benign), kesamaan kepentingan keduanya membuat Venezuela mampu menginterpretasi intensi Brazil secara baik. Namun, terjadinya berbagai peristiwa seperti krisis internal, sanksi dari AS, dan perubahan kebijakan Brazil membuatnya semakin paranoid. Berdampak terhadap kegagalannya memahami intensi Brazil, mempersepsikan seluruh kekuatan asing sebagai jahat, dan kemudian mentransformasikan ketakutannya dengan meradikalisasi doktrin Bolivarian menjadi konfrontatif. Ketiga, radikalisasi Venezuela secara jangka panjang menyebabkan negaranya mengalami keruntuhan ekonomi domestik, marginalisasi global, hingga rezim yang rentan legitimasinya akan penggulingan. Demi mempromosikan pemulihan Venezuela ke dunia internasional, maka dibutuhkan pengurangan tensi ketegangan dan pencapaian resolusi konflik secara konsensus dengan pembangunan kepercayaan, negosiasi, dan inklusifitas politik (open-dialogue). en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Venezuela en_US
dc.subject Brazil en_US
dc.subject ALBA en_US
dc.subject Bolivarianisme en_US
dc.subject doktrin en_US
dc.subject kepentingan kolektif en_US
dc.subject radikalisme en_US
dc.title Analisis kontestasi politik Amerika Selatan pasca gerakan reformasi Pink Tide : rivalitas politik Venezuela terhadap Brazil (2000-2018) en_US
dc.type Undergraduate Theses
dc.identifier.nim/npm NPM2016330148
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426056802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account