Dampak foreign direct investment yang diberikan Amerika Serikat terhadap kesenjangan sosial di Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

Show simple item record

dc.contributor.advisor Harsawaskita, Adrianus
dc.contributor.author Alusima, Kerin Desyola
dc.date.accessioned 2020-04-23T04:47:40Z
dc.date.available 2020-04-23T04:47:40Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39279
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10680
dc.description 9137 - FISIP en_US
dc.description.abstract FDI merupakan salah satu kerjasama ekonomi internasional yang dianggap paling efektif untuk memicu pertumbuhan ekonomi khususnya bagi negara dunia ketiga yang mengalami kesulitan dalam mengejar ketertinggalannya. Di bawah kepemimpinan Yudhoyono, Indonesia secara garis besar berhasil menciptakan iklim investasi yang mampu menarik masuknya investasi asing khususnya dari Amerika Serikat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 27,39%. Sayangnya di waktu yang bersamaan, kesenjangan sosial di Indonesia terus meningkat diwakili koefisien Gini dari 0,30 pada tahun 2000 hingga mencapai 0,413 sebagai puncak kesenjangan sosial tertinggi selama kemerdekaan Indonesia. Tulisan ini berupaya untuk menjelaskan dampak yang diberikan investasi asing terhadap kesenjangan sosial menggunakan teori modernisasi yang memandang kesenjangan sosial sebagai bagian dari proses modernisasi yaitu perubahan yang dialami negara berkembang dari dominasi sektor agrikultur ke sektor industri manufaktur. Dalam praktiknya, FDI hanya diberikan pada sektor industri manufaktur yang dianggap berpotensi paling besar dalam jangka panjang. Padahal negara berkembang masih didominasi oleh sektor agrikultur. Ketidakseimbangan antara sektor ini memicu terjadinya kesenjangan sosial yang menjadi bagian dari proses modernisasi yaitu tahap pembangunan. Namun dalam jangka panjang, jumlah sektor industri manufaktur akan terus mengalami pertumbuhan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Negara yang perekonomiannya telah didominasi sektor industri manufaktur, merupakan tahap yang terjadi setelah tahap pertama yaitu tahap modernisasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia telah mencapai angka 6,8 per tahunnya saat pertumbuhan sektor agrikultur hanya sebesar 3,4. Kontribusi sektor industri manufaktur yang terus menguat juga dibuktikan dengan kontribusi yang diberikan terhadap pertumbuhan PDB nasional yang mencapai US$ 1.000 triliun dolar sebesar 21,30% di akhir tahun pemerintahan Yudhoyono. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject foreign direct investment en_US
dc.subject kesenjangan sosial en_US
dc.subject modernisasi en_US
dc.title Dampak foreign direct investment yang diberikan Amerika Serikat terhadap kesenjangan sosial di Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono en_US
dc.type Undergraduate Theses
dc.identifier.nim/npm NPM2016330144
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426056802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account