Abstract:
Asia Tenggara merupakan salah satu area dengan permasalahan hak asasi
manusia. Permasalahan hak asasi ini meliputi pelanggaran terhadap hak untuk
memeluk sebuah kepercayaan, hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam
hukum, hak atas kebebasan berbicara, hak untuk ikut serta dalam kegiatan
kemasyarakatan, dan lain-lain. Pramoedya Ananta Toer dan karya-karyanya hadir
untuk mengkritik permasalahan yang terjadi. Banyak karya penelitian yang sudah
mengartikan makna dibalik setiap karyanya namun belum pernah diaplikasikan
secara nyata dalam permasalahan yang terjadi dewasa ini. Analisa ini mengkritik
fenomena pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dengan menggunakan
kerangka pemikiran post-strukturalisme. Kritik ini membawa kepada sebuah
jawaban dimana di setiap bentuk pelanggaran hak asasi manusia, subjek pelaku
menghilangkan tiga aspek humanisme yang digagas oleh Pramoedya Ananta Toer.
Tiga aspek humanisme ini ialah proses pengambilan keputusan yang didasarkan
pada kemandirian, rasionalitas, dan kebebasan.
