dc.description.abstract |
Pada tahun 2017 lebih dari 44,5 juta imigran tinggal di AS merupakan rekor tertinggi sejak pencatatan sensus yang dimulai pada tahun 2000. Kelompok imigran terbanyak berasal dari Meksiko karena kondisi geografis kedua negara yang berdekatan dan latar belakang ekonomi karena pekerjaan sulit dicari di Meksiko sedangkan perusahaan Amerika membutuhkan buruh dengan upah minim. Namun, datangnya imigran dari Meksiko ini membawa permasalahan bagi penduduk AS, sehingga pemerintah AS melakukan beberapa tindakan diplomasi untuk menyelesaikan masalah imigrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti diplomasi AS terhadap Meksiko mengenai isu imigrasi di perbatasan. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data yang dikumpulkan berbentuk artikel, jurnal, berita, buku, internet, dan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Kerjasama Amerika Serikat- Meksiko yang utama adalah masalah perbatasan. Tiap-tiap presiden yang memerintah Amerika Serikat memiliki kebijakan yang berbeda dalam menyelesaikan permasalahan imigrasi ilegal dan perbatasan. (2) Banyaknya imigran ilegal Meksiko yang masuk ke Amerika Serikat menjadi perhatian yang serius pada pemerintahan Presiden Trump. Presiden Trump ingin membangun tembok di perbatasan, menerapkan zero tolerance, dan mengancam akan memberlakukan tarif masuk kepada Meksiko jika imigran ilegal tetap masuk ke wilayah AS, (3) Diplomasi bilateral Amerika dan Meksiko terkait isu imigrasi dilakukan dengan melaksanakan beberapa program, pemberian visa, melakukan operasi anti-penyelundupan bersama, memperluas protokol perlindungan migran, dan berkomitmen untuk mengatasi akar penyebab migrasi melalui investasi pembangunan di negara-negara Segitiga Utara Amerika Tengah. |
en_US |