Abstract:
Penelitian ini menganalisa tentang mengapa Venezuela menerima peranan menjadi
mediator pada konflik Kolombia dan FARC. Latar belakang penelitian ini didasarkan
pada adanya alasan yang mendorong Venezuela untuk memutuskan menjadi mediator
setelah konflik yang berkepanjangan dengan Kolombia. Penelitian ini kemudian
dianalisis dengan metodologi eksplanatif yang diuraikan menggunakan konsep
politik luar negri adatptif yang diisi oleh beberapa sumber atau konsep, seperti
ideologi, kepemimpinan, serta persepsi ancaman. Dari pendekatan konsep tersebut,
dapat ditarik jawaban sementara bahwa Venezuela menerima tawaran menjadi
mediator karena didorong oleh adanya ideologi, yang bercampur dengan faktor
kepemimpinan dan persepsi ancaman. Berdasarkan temuan hasil penelitian, maka
diperoleh kesimpulan bahwa Venezuela menerima peran menjadi mediator dalam
konflik tersebut karena didorong oleh ideologi Bolivarianisme sebagai landasan
kebijakan dalam dan luar negeri, diperkuat dengan naiknya Chavez sebagai pimpinan
dan adanya persepsi ancaman dari Amerika Serikat yang mengaganggu keamanan
Venezuela sehingga menghambat tercapainya kepentingan nasional.