dc.description.abstract |
Kini persaingan antar perusahaan di Indonesia menjadi semakin ketat. Untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus dapat memanfaatkan keunggulan kompetitif. Salah satu contoh keunggulan kompetitif adalah memiliki aktivitas operasi yang efektif dan efisien. Akan tetapi untuk menjalankan operasi dengan efektif dan efisien perusahaan menghadapi beberapa masalah dan risiko, salah satunya adalah lamanya proses dari pesanan diterima hingga dikirimkan yang menyebabkan keterlambatan pengiriman ke kosumen.
Pemeriksaan operasional adalah pemeriksaan terhadap kinerja perusahaan dari sudut pandang manajemen untuk mengevaluasi tingkat efektivitas, efisiensi, dan ekonomis. Dalam melakukan pembelian persediaan, perusahaan memerlukan adanya pengendalian terkait bagaimana perusahaan melakukan pembelian kepada pemasok. Dengan adanya pengendalian ini perusahaan dapat menghindari risiko atas pembelian persediaan yang tidak perlu karena dengan adanya pembelian persediaan yang tidak perlu dapat menimbulkan biaya bagi perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Dilakukan pengumpulan dan penggunaan data primer dan sekunder dalam melakukan penelitian. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan studi lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Objek penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pembelian untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas pembelian di Mega Trading. Mega Trading merupakan perusahaan dagang yang menjual berbagai macam perabot secara eceran dan grosir.
Pemeriksaan operasional yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pada aktivitas pembelian yaitu lamanya proses pengiriman barang. Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan juga kelemahan yaitu pengendalian aktivitas pembelian yang belum memadai, pemasok yang terlambat mengirimkan pesanan sehingga menghambat penjualan, peraturan dan pengawasan yang belum memadai, serta kondisi gudang, toko, dan kantor yang kurang baik. Pengendalian aktivitas yang belum memadai mengakibatkan perusahaan memiliki persediaan yang tidak disadari senilai Rp324.794.148 yang disebabkan oleh pembelian persediaan yang tidak dibutuhkan. Hal ini juga menimbulkan biaya penyimpanan yang tidak disadari perusahaan sebesar Rp13.287.157 setiap bulannya. Selain itu, tingkat keterlambatan pemasok dalam mengirimkan pesanan mencapai 66% dan menyebabkan keterlambatan pengiriman ke konsumen mencapai 92%. Perusahaan tidak menyadari masalah ini karena tidak pernah melakukan evaluasi terhadap pemasok. Maka dari itu diberikan rekomendasi terkait masalah-masalah yang ditemukan seperti rekomendasi dokumen, prosedur, peraturan karyawan, struktur organisasi, dan job description. |
en_US |