dc.description.abstract |
Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku yang identik dengan Indonesia. Harga minyak
kelapa sawit di Indonesia seringkali mengalami fluktuasi, maka perusahaan yang bergerak
dalam industri perdagangan minyak kelapa sawit perlu mempersiapkan strategi terbaik agar
dapat bersaing. Oleh sebab itu, perusahaan dalam industri ini perlu melakukan perencanaan
atas aktivitas utama perusahaan yaitu aktivitas pembelian dan penjualan. Perusahaan harus
memiliki uang kas untuk dapat melakukan pembelian tunai, sedangkan dalam melakukan
penjualan kredit terdapat risiko yang harus ditanggung perusahaan seperti pembayaran
piutang tidak tepat waktu dan piutang tidak tertagih yang menyebabkan ketidaklancaran arus
kas perusahaan sehingga mengganggu kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Pemeriksaan
operasional diharapkan dapat membantu pihak manajemen untuk mengidentifikasi masalahmasalah
terkait pembelian tunai dan penjualan kredit maupun tunai sehingga dapat
meningkatkan kelancaran arus kas perusahaan.
Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan terhadap kinerja
perusahaan berdasarkan sudut pandang manajemen untuk mengevaluasi tingkat ekonomis,
efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasi. Pembelian merupakan serangkaian aktivitas bisnis
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi terkait dengan pembelian dan pembayaran
barang dan jasa. Penjualan merupakan serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi terkait penyediaan barang dan jasa serta mendapatkan pembayaran
terkait. Piutang merupakan jumlah yang dapat ditagih kepada pembeli akibat adanya
penjualan kredit. Anggaran kas memuat penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode yang
akan datang dan dimanfaatkan untuk memprediksi kebutuhan uang kas jangka pendek.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive
study. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi lapangan yang meliputi wawancara dan dokumentasi serta studi
literatur, teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif dan kualitatif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pemeriksaan
operasional atas aktivitas pembelian tunai dan penjualan kredit maupun tunai dalam upaya
meningkatkan kelancaran arus kas perusahaan, dengan unit analisis PT. Masa Depan Cerah
yang bergerak dalam industri perdagangan minyak kelapa sawit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang dilakukan, peneliti
menemukan beberapa temuan yaitu kebijakan penjualan yang ditetapkan supplier-supplier
perusahaan berbeda-beda dan terdapat fluktuasi harga persediaan minyak kelapa sawit,
analisis pemberian kredit yang kurang memadai, kebijakan penjualan kredit yang kurang
efektif, serta kebijakan pengelolaan dan penagihan piutang yang kurang ketat. Perusahaan
tidak menetapkan batas minimum pembelian tunai bagi pelanggan baru yang mengajukan
kredit. Selain itu, perusahaan tidak memberikan diskon penjualan bagi pelanggan yang
melakukan pelunasan piutang lebih cepat dan denda bagi pelanggan yang terlambat
membayar sehingga waktu untuk mengubah piutang menjadi uang kas menjadi lebih lama
dan menimbulkan kumulasi defisit sebesar Rp87.315.581.849 dan beban bunga pinjaman
sebesar Rp800.392.834 selama periode Juli 2018 Juli 2019. Serta, perusahaan tidak
menetapkan cadangan piutang tak tertagih setiap bulannya dan perusahaan memberikan
tambahan 14 hari setelah piutang jatuh tempo bagi pelanggan yang belum melunasi
piutangnya sehingga persentase piutang terlambat dibayar sebesar 64,91% dari total
penjualan kredit, rasio perputaran piutang 10,01 kali, rata-rata periode tagih adalah 36 hari,
dan piutang tak tertagih sebesar Rp12.802.050.260. Perusahaan perlu memberikan
penawaran diskon penjualan sebesar Rp15/kg, Rp10/kg, dan Rp5/kg bagi pelanggan yang
membayar tunai dan melunasi piutang lebih cepat agar dapat meningkatkan kelebihan kas
secara keseluruhan sebesar Rp25.376.015.595 dan meningkatkan kelancaran arus kas. |
en_US |