Pemeriksaan operasional atas aktivitas pembelian tunai dan penjualan kredit maupun tunai dalam upaya meningkatkan kelancaran arus kas : studi kasus pada PT. Masa Depan Cerah

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wirawan, Samuel
dc.contributor.author Naomi
dc.date.accessioned 2020-04-17T04:50:42Z
dc.date.available 2020-04-17T04:50:42Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39063
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10588
dc.description 23935 - FE en_US
dc.description.abstract Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku yang identik dengan Indonesia. Harga minyak kelapa sawit di Indonesia seringkali mengalami fluktuasi, maka perusahaan yang bergerak dalam industri perdagangan minyak kelapa sawit perlu mempersiapkan strategi terbaik agar dapat bersaing. Oleh sebab itu, perusahaan dalam industri ini perlu melakukan perencanaan atas aktivitas utama perusahaan yaitu aktivitas pembelian dan penjualan. Perusahaan harus memiliki uang kas untuk dapat melakukan pembelian tunai, sedangkan dalam melakukan penjualan kredit terdapat risiko yang harus ditanggung perusahaan seperti pembayaran piutang tidak tepat waktu dan piutang tidak tertagih yang menyebabkan ketidaklancaran arus kas perusahaan sehingga mengganggu kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Pemeriksaan operasional diharapkan dapat membantu pihak manajemen untuk mengidentifikasi masalahmasalah terkait pembelian tunai dan penjualan kredit maupun tunai sehingga dapat meningkatkan kelancaran arus kas perusahaan. Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan terhadap kinerja perusahaan berdasarkan sudut pandang manajemen untuk mengevaluasi tingkat ekonomis, efisiensi, dan efektivitas kegiatan operasi. Pembelian merupakan serangkaian aktivitas bisnis yang berhubungan dengan pemrosesan informasi terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Penjualan merupakan serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi terkait penyediaan barang dan jasa serta mendapatkan pembayaran terkait. Piutang merupakan jumlah yang dapat ditagih kepada pembeli akibat adanya penjualan kredit. Anggaran kas memuat penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode yang akan datang dan dimanfaatkan untuk memprediksi kebutuhan uang kas jangka pendek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive study. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan yang meliputi wawancara dan dokumentasi serta studi literatur, teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pemeriksaan operasional atas aktivitas pembelian tunai dan penjualan kredit maupun tunai dalam upaya meningkatkan kelancaran arus kas perusahaan, dengan unit analisis PT. Masa Depan Cerah yang bergerak dalam industri perdagangan minyak kelapa sawit. Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa temuan yaitu kebijakan penjualan yang ditetapkan supplier-supplier perusahaan berbeda-beda dan terdapat fluktuasi harga persediaan minyak kelapa sawit, analisis pemberian kredit yang kurang memadai, kebijakan penjualan kredit yang kurang efektif, serta kebijakan pengelolaan dan penagihan piutang yang kurang ketat. Perusahaan tidak menetapkan batas minimum pembelian tunai bagi pelanggan baru yang mengajukan kredit. Selain itu, perusahaan tidak memberikan diskon penjualan bagi pelanggan yang melakukan pelunasan piutang lebih cepat dan denda bagi pelanggan yang terlambat membayar sehingga waktu untuk mengubah piutang menjadi uang kas menjadi lebih lama dan menimbulkan kumulasi defisit sebesar Rp87.315.581.849 dan beban bunga pinjaman sebesar Rp800.392.834 selama periode Juli 2018 Juli 2019. Serta, perusahaan tidak menetapkan cadangan piutang tak tertagih setiap bulannya dan perusahaan memberikan tambahan 14 hari setelah piutang jatuh tempo bagi pelanggan yang belum melunasi piutangnya sehingga persentase piutang terlambat dibayar sebesar 64,91% dari total penjualan kredit, rasio perputaran piutang 10,01 kali, rata-rata periode tagih adalah 36 hari, dan piutang tak tertagih sebesar Rp12.802.050.260. Perusahaan perlu memberikan penawaran diskon penjualan sebesar Rp15/kg, Rp10/kg, dan Rp5/kg bagi pelanggan yang membayar tunai dan melunasi piutang lebih cepat agar dapat meningkatkan kelebihan kas secara keseluruhan sebesar Rp25.376.015.595 dan meningkatkan kelancaran arus kas. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject Pemeriksaan Operasional en_US
dc.subject Pembelian Tunai en_US
dc.subject Penjualan Kredit dan Tunai en_US
dc.subject Kelancaran Arus Kas en_US
dc.title Pemeriksaan operasional atas aktivitas pembelian tunai dan penjualan kredit maupun tunai dalam upaya meningkatkan kelancaran arus kas : studi kasus pada PT. Masa Depan Cerah en_US
dc.type Undergraduate Theses
dc.identifier.nim/npm NPM2016130146
dc.identifier.nidn/nidk 9900993398
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account