Abstract:
Perkembangan sektor pariwisata pada era globalisasi maju dengan sangat pesat. Pemerintah mengupayakan peningkatan pendapatan pada sektor pariwisata yang salah satunya adalah perhotelan. Peningkatan wisatawan diimbangi juga dengan peningkatan jumlah hotel yang ada. Dengan jumlah hotel yang begitu banyak menjadikan opsi wisatawan untuk menginap menjadi lebih banyak pula, namun hal ini juga menyebabkan tingkat okupansi di setiap tempat penginapan menjadi menurun. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan aktivitas bauran pemasaran untuk mempertahankan tingkat okupansi. Hotel perlu melakukan aktivitas pemasaran yang efektif untuk menghadapi persaingan. Maka perlu dilakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas bauran pemasaran untuk mengetahui apakah aktivitas bauran pemasaran yang telah dilakukan telah berjalan memadai.
Pemeriksaan Operasional merupakan kegiatan mengevaluasi aktivitas operasi perusahaan apakah sudah berlangsung dengan efektif dan efisien sehingga kinerja operasi perusahaan berjalan dengan optimal guna mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Sedangkan aktivitas pemasaran merupakan suatu proses di mana perusahaan menciptakan nilai yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan sehingga tercapai keuntungan yang diharapkan. Pemeriksaan operasional dalam penelitian ini menggunakaan pendekatan bauran pemasaran yang memiliki tujuh dimensi (7P) yaitu product, price, place, promotion, physical evidence, people, dan process.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah descriptive study. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu hasil wawancara dengan dan kuesioner, serta data sekunder yaitu data perusahaan dan data yang diambil dari online travel agent. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah menganalisis aktivitas bauran pemasaran berdasarkan dimensi 7P dan membandingkan dengan tingkat okupansi untuk melihat efektivitas aktivitas bauran pemasaran. Hasil kuesioner akan dinilai dan dianalisis untuk mengetahui penilaian responden terhadap aktivitas bauran pemasaran yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan, didapatkan rata-rata penilaian responden terhadap enam dimensi bauran pemasaran yang telah dilakukan Hotel Chanti sebesar 74,25%, penilaian responden terhadap dimensi bauran pemasaran sebesar 73% untuk dimensi product, 76.8% untuk dimensi place, 72.7% untuk dimensi promotion, 69.7% untuk dimensi physical evidence, 75.7% untuk dimensi people, dan 77.9% untuk dimensi process. Dimensi bauran pemasaran yang telah dilakukan sudah cukup baik namun masih belum memberikan nilai lebih yang mempengaruhi pertimbangan pengunjung dalam memilih Hotel Chanti untuk menginap. Kelemahan yang ditemukan pada dimensi price mengenai penetapan kebijakan terkait harga yang kurang tepat bagi Hotel Chanti dan dimensi promotion tidak semua berjalan efektif dan perusahaan belum melakukan evaluasi atas aktivitas bauran pemasaran. Perusahaan belum pernah melakukan pemeriksaan operasional maupun evaluasi terhadap aktivitas bauran pemasaran sehingga tidak menyadari bahwa terdapat kelemahan dan aktivitas bauran pemasaran yang tidak berjalan efektif. Berdasarkan kelemahan yang ditemukan, terdapat beberapa rekomendasi dan saran yang dapat diterapkan perusahaan untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan. Rekomendasi yang diberikan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan setiap dimensi yang ada. Pemeriksaan operasional terhadap aktivitas bauran pemasaran harus dilakukan secara konsisten dan rutin yaitu setiap tahun sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi kelemahan yang ada dan melakukan perbaikan terus menerus sehingga aktivitas bauran pemasaran dapat berjalan dengan efektif.