Abstract:
PT HA merupakan sebuah perusahaan manufaktur dan perdagangan perhiasan emas yang menghasilkan beragam jenis dan kadar perhiasan seperti kalung, cincin, liontin, anting, gelang, dan lainnya. Selain memperhatikan aspek laba, sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang sangat baik, tepat waktu, serta dengan kuantitas yang sesuai dengan perencanaan produksi, dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan ekonomis. Namun, sampai saat ini perusahaan masih mengalami kendala yaitu perusahaan sering kali tidak dapat mencapai target produksi yang telah ditetapkan yang menyebabkan perusahaan tidak dapat mengoptimalkan laba yang seharusnya bisa didapatkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, pemeriksaan operasional diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pemeriksaan operasional adalah proses mengevaluasi efektivitas dan efisiensi terhadap kegiatan operasional perusahaan serta mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perbaikan. Pemeriksaan operasional dilakukan terhadap proses produksi terutama pada aktivitas production planning and inventory control (PPIC). Bagian atau aktivitas PPIC menjadi sangat krusial dalam perusahaan manufaktur karena menjembatani bagian pemasaran dan bagian produksi. Aktivitas PPIC yang tidak efektif dan efisien dapat menyebabkan berbagai permasalahan dalam proses produksi yang dapat berujung pada tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah descriptive study. Sumber data yang digunakan peneliti berupa data primer yang berasal dari hasil wawancara dan observasi, serta data sekunder seperti struktur organisasi perusahaan, job description, target produksi, laporan hasil produksi, data harga pokok penjualan, serta data harga jual produk. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah studi lapangan dan studi pustaka. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis faktor-faktor yang menghambat pencapaian target produksi berdasarkan aktivitas PPIC, melakukan perbandingan antara target produksi dengan jumlah produksi aktual, serta melakukan perhitungan kesempatan yang hilang untuk memperoleh laba yang dialami perusahaan karena tidak tercapainya target produksi. Objek penelitian adalah pemeriksaan operasional terhadap PPIC untuk mencapai target produksi secara efektif dan efisien (studi kasus pada PT HA).
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, perusahaan memiliki kelemahan yang menyebabkan sering tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan. Dari data target produksi dan laporan hasil produksi perusahaan selama lima periode yaitu untuk tahun 2014 hingga tahun 2018, dapat diketahui bahwa perusahaan sering kali tidak dapat mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014, target produksi yang tidak tercapai adalah sebanyak 227,14 kg, pada tahun 2015 sebanyak 19,57 kg, pada tahun 2017 sebanyak 35,30 kg, dan pada tahun 2018 sebanyak 874,29 kg. Faktor-faktor yang menyebabkan sering tidak tercapainya target produksi dikelompokkan ke dalam tiga aktivitas PPIC yaitu aktivitas perencanaan produksi, aktivitas pengendalian produksi, dan aktivitas pengendalian persediaan. Dari ketiga aktivitas terkait PPIC tersebut, aktivitas perencanaan produksi memiliki pengaruh paling besar terhadap terhambatnya pencapaian target produksi, yaitu sebesar 46,15%. Berdasarkan data terkait banyaknya target produksi yang tidak tercapai, data rata-rata harga jual produk, dan data rata-rata harga pokok produksi selama lima periode, dapat diketahui bahwa kesempatan yang hilang untuk mendapatkan laba yang dialami perusahaan selama lima periode adalah sebesar Rp 80.132.090.786,69. Pada akhir penelitian, peneliti memberikan beberapa rekomendasi dan saran bagi pihak manajemen perusahaan agar aktivitas PPIC dapat dijalankan lebih baik sehingga target produksi dapat tercapai secara efektif dan efisien.