Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan Implementasi Program Kang Pisman di Kecamatan Kiaracondong. Teori yang digunakan dalam penelitan ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengelolaan sampah perkotaan oleh Azwar (2009) & Suarna (2008). Faktor tersebut diantaranya (1) sosial politik, (2) finansial, (3) koordinasi antar lembaga pemerintah dan non pemerintah, (4) keberadaan organisasi non pemerintah, (5) partisipasi masyarakat dan (6) faktor limbah.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus dan teknik analisis data kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan antara lain: (1) wawancara mendalam yang dilakukan kepada 5 pegawai di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Seksi Peningkatan Fasilitas dan Edukasi Kebersihan, Seksi Kerjasama Teknis dan Operasional, dan Tim Pendamping Kawasan Bebas Sampah. Di Kecamatan Kiaracondong, Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup dan Tim Pendamping Kawasan Bebas Sampah Kecamatan. (2) perwakilan 10 masyarakat di Kecamatan Kiaracondong. (3) Studi dokumen masterplan persampahan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung dan Kecamatan Kiaracondong. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis, ditemukan bahwa (1) dalam faktor sosial politik, sudah terdapat rencana kerja program, namun sosialisasi dan pelatihan keterampilan yang dilakukan Kecamatan ke masyarakat masih kurang. (2) Lalu di faktor finansial, penyerapan anggaran dibandingkan dengan kegiatan masih menunjukan inefisiensi. (3) Pada faktor koordinasi antar lembaga pemerintah dan non-pemerintah, sudah terdapat koordinasi yang jelas dan rutin antar instansi terkait, namun dengan organisasi non-pemerintah belum ada. (4) Kemudian faktor keberadaan organisasi non-pemerintah, belum ada organisasi non-pemerintah yang mendukung pelaksanaan program. (5) Pada faktor partisipasi masyarakat, upaya masyarakat dalam pengurangan, pemilahan, dan pemanfaatan di wilayah sendiri masih rendah. (6) Dan faktor limbah, jumlah produksi sampah yang dihasilkan belum menunjukan sampah yang sudah terpilah maupun termanfaatkan. Berdasarkan pada temuan-temuan pada aspek pengelolaan sampah perkotaan, maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi yaitu, meningkatkan peran kelurahan dalam upaya sosialisasi kepada masyarakat dan pengawasan pelaksanaan program, membuat regulasi yang mengikat di tingkat kecamatan terkait kewajiban pemilahan dan pemanfaatan oleh masyarakat, menginisiasi kerja sama dan koordinasi dengan organisasi non-pemerintah terkait inovasi pengelolaan sampah di Kecamatan.