Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kelurahan Hegarmanah. Adapun landasan teori yang digunakan adalah teori Epstein tentang pengukuran efektivitas yang terdiri dari tiga dimensi yakni pengukuran Kondisi Kelompok Sasaran, Kecakapan Pelayanan, Kepuasan dan Persespsi Kelompok Sasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM), pegawai kelurahan dan e-warong yang mendistribusikan bantuan. Adapun wawancara dilakukan terhadap 20 narasumber dengan durasi wawancara 20 – 30 menit pada masing – masing narasumber. Selain itu, observasi di lapangan selama proses penyaluran bantuan juga dilakukan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya. Data yang diperoleh kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk analisa deskriptif kualitatif sehingga bisa ditarik suatu kesimpulan. Dari hasil analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan program BPNT di Kelurahan Hegarmanah belum efektif. Pada dimensi kondisi kelompok sasaran dilihat dari dua indikator yakni mengurangi beban pengeluaran KPM dan memberikan gizi yang lebih seimbang. Dalam pelaksanaannya pemenuhan sebagian kebutuhan bahan pangan sudah mengurangi beban pengeluaran KPM. Akan tetapi, jenis bahan pokok yang disediakan yakni beras dan telur tidak cukup untuk memberikan gizi yang lebih seimbang. Pada dimensi kecakapan pelayanan dilihat dari indikator ketepatan sasaran dan ketahanan pangan di tingkat KPM sudah tercapai. Akan tetapi dilihat dari indikator waktu penerimaan bantuan masih belum efektif. Dalam pelaksanaan di lapangan diketahui bahwa lokasi e-warong yang sulit dijangkau menjadi tidak efektif dalam meningkatkan waktu penerimaan bantuan pangan yang seharusnya memberikan kemudahan untuk dijangkau oleh KPM. Pada dimensi kepuasan dan persepsi kelompok sasaran dilihat dari indikator harga dan respon terhadap keluhan KPM sudah tercapai. Namun, dilihat dari indikator pilihan dan kendali belum efektif karena masih terdapat pemaketan bantuan pangan serta pengelompokkan KPM ke penyalur tertentu. Rekomendasi yang diberikan dari penelitian ini adalah; Pertama, lokasi e-warong ditinjau ulang dan dipindah ke lokasi yang lebih mudah dijangkau oleh KPM. Kedua, bantuan pangan yang disediakan sebaiknya lebih bervariasi dengan mengacu pada standar gizi sembang yang ditentukan dinas kesehatan. Ketiga, pilihan dan kendali mengenai komposisi bahan makanan hendaknya diberikan kepada KPM karena merekalah yang lebih mengetaui apa kebutuhan dan preferensinya.